Hyundai Motor Group dan LG Energy Solutions membuka pabrik sel baterai senilai $1,1 miliar di Indonesia, yang merupakan upaya pertama mereka untuk menjadi pusat manufaktur kendaraan listrik (EV).
Pabrik di provinsi Jawa Barat, yang diumumkan pada tahun 2021, mulai beroperasi pada hari Rabu, menurut siaran langsung dari kantor sekretariat presiden Indonesia. Bloomberg dilaporkan. Ini akan menghasilkan sel yang cukup untuk menggerakkan 50.000 kendaraan listrik per tahun, kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhud Binsar Bandjaitan dalam pernyataan terpisah.
Indonesia menggunakan nikel, yang merupakan bahan baku baterai yang melimpah, untuk menarik investasi dari sektor kendaraan listrik, yang telah lama menjadi fokus utama kebijakan “bottom-up” Presiden Joko Widodo. Negara ini sudah menyumbang 50 persen produksi logam global, dan porsinya akan meningkat dalam dekade berikutnya, kata laporan itu.
Perusahaan Tiongkok Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL) dan BYD Co keduanya akan membangun pabrik di Indonesia.
[BEYOND EXPO 2024] | Robin Zeng dari CATL berbagi wawasan tentang penyimpanan energi, pesawat listrik, dan AI
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala