Inforial (The Jakarta Post)
Jakarta
Senin, 6 Desember 2021
HSBC akan memainkan peran penting sebagai mitra keuangan pilihan bagi nasabah dan sebagai bagian dari kisah pertumbuhan Indonesia sebagai salah satu ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030. Bank mencatat pentingnya investasi asing langsung. Mencapai tujuan itu. Setelah epidemi COVID-19, Indonesia mencari investasi asing, yang mempercepat negara di jalan menuju pemulihan keuangan dan pada akhirnya pertumbuhan.
“Indonesia telah menjadi pasar prioritas utama bagi HSBC. Kami telah mempromosikan dan memfasilitasi investasi asing langsung di Indonesia selama lebih dari 135 tahun, menghubungkan Indonesia dengan dunia dan dunia dengan Indonesia,” kata Eri Fudiono, Direktur Commercial Bank, HSBC Indonesia. , PT Bank HSBC Indonesia. [with 35 percent of the regional GDP and 40 percent of the region’s population], Indonesia adalah tujuan FDI yang menarik karena pasar domestiknya yang besar, populasi muda, ekonomi digital yang berkembang pesat, dan kelas menengah yang tumbuh.
Menurut Kementerian Penanaman Modal, realisasi investasi Januari-Juni 2021 adalah 49,2 persen dari target setahun penuh Rp 442,8 triliun atau Rp 900 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp 228,5 triliun disebabkan oleh FDI, yang menyumbang 51,6 persen dari total investasi selama periode itu dan bertanggung jawab untuk mempekerjakan 292.401 tenaga kerja Indonesia.
Peningkatan tersebut menyusul berlakunya Undang-Undang Penciptaan Lapangan Kerja pada November 2020 atas perintah pemerintahan Presiden Joko Widodo. Undang-undang baru menyatakan bahwa semua bisnis terbuka untuk investasi selama mereka mematuhi ketentuan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Tidak melakukan kegiatan tertentu yang ditugaskan kepada Pemerintah Pusat. Untuk mengurangi pembatasan dan menarik lebih banyak investasi asing langsung, sebagian besar bisnis sekarang akan 100 persen dimiliki asing, sementara start-up di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) akan mengurangi modal minimum mereka. Yg dibutuhkan.
Sementara investasi Asia terus mendominasi negara, Indonesia membutuhkan pemain dari AS dan Eropa untuk mendorong investor global untuk menaruh kepercayaan mereka pada mereka. Tahun ini, lima besar penyumbang FDI terbesar Indonesia adalah Singapura, Hongkong, China, Belanda, dan Korea Selatan, menurut data yang dirilis Kementerian Penanaman Modal. Cari tahu lebih lanjut tentang bagaimana perbankan dapat membantu perusahaan Di Sini.
“Ketika negara-negara lain bersaing untuk investasi asing langsung, Indonesia perlu mempercepat mesin investasinya dan mengintensifkan upaya untuk mendorong investasi di dalam negeri,” kata Charles Coe, ketua Bank Internasional. (ADALAH B), PT Bank HSBC Indonesia.
“Proposal perbankan internasional kami yang komprehensif menempatkan HSBC pada posisi unik untuk memberikan layanan terbaik kepada perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia melalui berbagai siklus investasi. Kami membantu,” kata Go.
Dengan Indonesia menjadi tuan rumah KTT Grup 20 dan Bisnis 20 pada tahun 2022, ada peluang untuk menarik lebih banyak investasi asing. Di sana, negara bisa menegaskan kembali bahwa Indonesia memang target terbaik untuk FDI.
Aliran masuk FDI turun 2,7 persen tahun-ke-tahun menjadi Rp 103,2 triliun pada kuartal September 2021. Namun, di sektor kendaraan listrik (EV) jumlahnya diproyeksikan meningkat pada 2022 dengan FDI ke Hyundai dan Toyota. Menurut riset global HSBC, pabrik pertama yang mengolah cadangan nikel Indonesia menjadi nikel dan kobalt hidroksida berjudul “The Stars Align”, bahan kimia yang digunakan untuk baterai lithium, telah mulai berproduksi pada Mei, dan dua pabrik sedang dalam pembangunan untuk menghasilkan produk jadi. baterai EV. Oleh perusahaan Cina dan Korea.
Selain itu, pemerintah baru-baru ini mengumumkan pada Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP26) bahwa negara tersebut telah meningkatkan aspirasi iklimnya untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060, yang satu dekade lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Dedikasi telah mengubah sektor menjadi energi terbarukan dan jauh dari bahan bakar fosil dan kerabat mereka.
Dengan tujuan memproduksi 600.000 mobil listrik dan 2,5 juta sepeda motor listrik pada tahun 2030, industri EV adalah salah satu sektor yang akan disorot di masa depan karena negara ini berupaya menjadi pusat manufaktur kendaraan listrik di kawasan itu. Baterai lithium-ion berbasis industri memainkan peran kunci dalam rantai distribusi global.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan kepada investor’s Daily Summit pada bulan Juli, “Keunggulan utama Indonesia di sektor EV adalah baterai lithium-ion berbasis nikel karena kita memiliki cadangan nikel terbesar di dunia.” Ia juga mengatakan sembilan perusahaan siap mendukung sektor baterai.
Sementara itu, pendapatan saham meningkat seiring fokus Indonesia pada sektor teknologi. Selama 12 bulan ke depan, pipeline IPO akan menjadi katalis untuk investasi lebih lanjut, termasuk US$4 miliar milik GoTo (Gojek-Tokopedia). Baru-baru ini diumumkan bahwa ekosistem GoTo bertanggung jawab atas 1,6 persen dari PDB negara.
“Ini merupakan saat yang menggembirakan bagi Indonesia karena pemerintah fokus pada penggerak pembangunan masa depan seperti ekonomi digital dan rantai pasokan baterai EV. Selain itu, berkomitmen untuk mendukung komitmen Indonesia untuk beralih ke net-zero. Hal ini sejalan dengan Sasaran strategis HSBC dalam hal mendukung dan membantu nasabah kami beralih ke jalur karbon yang lebih rendah,” kata Fudiono.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala