Harimau Sumatera yang terancam punah telah mati setelah terjebak dalam perangkap di pulau Sumatera, Indonesia.
Pihak berwenang mengatakan seekor harimau sumatera telah mati setelah terjebak dalam perangkap di pulau Sumatera, Indonesia.
Seekor harimau betina berusia 4 hingga 5 tahun ditemukan mati pada hari Minggu di dekat Suaka Margasatwa Bukit Pattu di distrik Bengal provinsi Riyaz, menurut Fifin Arfiana Jokasara, kepala organisasi keamanan Riya.
Jogasara mengatakan Jogasara dipastikan meninggal karena dehidrasi lima hari setelah dijebak harimau.
Dia mengatakan perusahaannya akan bekerja sama dengan lembaga penegak hukum dalam penyelidikan.
Menurut Daftar Merah Spesies Terancam Punah IUCN, harimau sumatera, subspesies harimau yang paling terancam punah, berada di bawah tekanan yang meningkat akibat perburuan liar karena habitat hutan mereka menyusut. Diperkirakan kurang dari 400 ekor harimau sumatera berada di alam liar.
Tiga harimau Sumatera, termasuk dua anaknya, tewas pada akhir Agustus ketika mereka terjebak di Kawasan Ekologi Pecundang, bagian dari pertahanan LTTE di provinsi Aksu.
Awal Juli lalu, seekor harimau betina mati akibat luka-lukanya di jebakan di Kabupaten Aceh Selatan.
Gajah itu ditemukan tanpa kepala pada 11 Juli di sebuah kebun sawit di Aceh Timur. Polisi telah menangkap seorang tersangka pemburu bersama empat orang lainnya yang dituduh membeli gading dari bangkai hewan.
Pada bulan Juni, polisi Aceh menangkap empat pria yang dituduh menjebak harimau dan menjual sisa-sisanya seharga 100 juta rupee ($6.900). Beberapa hari kemudian, harimau sumatera lainnya mati setelah memakan kambing beracun tikus di negara tetangga Sumatera Utara.
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala