× lebih dekat
(a) Pemandangan Gunung Padang dari udara diambil dari helikopter. (b) Topografi dan peta lokasi dibuat dari survei geodesi terperinci. (c) Peta geologi kawasan Gunung Padang (Sudjatmiko, 1972). (d) Peta ortofoto yang diperoleh dari survei drone yang dilakukan pada tahun 2014, menunjukkan lokasi penggalian parit (persegi panjang putih) dan lokasi pengeboran inti (titik merah). T1, Teras 1; T2, Teras 2; T3, Teras 3; T4, Teras 4; T5, Teras 5. Kredit: Survei Arkeologi (2023) DOI: 10.1002/arp.1912
Tim arkeolog, ahli geofisika, ahli geologi, dan ahli paleontologi yang berafiliasi dengan beberapa lembaga di Indonesia telah menemukan bukti yang menunjukkan Gunung Batang merupakan piramida tertua di dunia. Di makalah mereka Diterbitkan Di jurnal Survei ArkeologiSitus Warisan Budaya kelompok tersebut menggambarkan studi multi-tahun mereka.
Gunung Batang telah dianggap sebagai bangunan megalitik selama bertahun-tahun – terletak di puncak gunung berapi yang sudah punah di Jawa Barat, Indonesia, dan dianggap sebagai situs suci oleh penduduk setempat. Pada tahun 1998, tempat ini dinyatakan sebagai situs warisan budaya. Sifat gunung tersebut telah diperdebatkan selama bertahun-tahun. Beberapa orang berpendapat bahwa gunung itu tercipta secara alami dengan beberapa hiasan yang ditambahkan oleh manusia, sementara yang lain berpendapat bahwa bukti menunjukkan bahwa gunung tersebut seluruhnya atau sebagian besar adalah buatan manusia.
Untuk studi baru ini, tim peneliti melakukan studi ilmiah jangka panjang. Dari tahun 2011 hingga 2015, mereka mempelajari struktur tersebut menggunakan tomografi seismik, tomografi resistivitas listrik, dan radar penembus tanah. Mereka mengebor gunung tersebut dan mengumpulkan sampel inti yang memungkinkan mereka menggunakan teknik penanggalan radiokarbon untuk menentukan usia lapisan yang membentuk gunung tersebut.
Setelah memeriksa semua data mereka, tim peneliti menemukan apa yang mereka gambarkan sebagai bukti jelas yang menunjukkan bahwa Gunung Padang sebagian besar merupakan buatan manusia. Ada juga bukti konstruksi bertahap selama ribuan tahun. Selain itu, bagian struktur yang lebih tua dibangun antara 25.000 dan 14.000 tahun yang lalu, menjadikannya piramida tertua di dunia saat ini.
Lebih khusus lagi, para peneliti menemukan bukti dari berbagai upaya yang, seiring berjalannya waktu, menghasilkan kerangka kerja yang lengkap. Yang pertama terdiri dari pahatan lava—tempat para pembangun mengukir bentuk menjadi gunung berapi kecil yang mati. Kemudian, beberapa ribu tahun kemudian, dari tahun 7900 hingga 6100 SM, kelompok lain menambahkan batu bata dan kolom batu. Tidak diketahui berapa lama kemudian, kelompok lain menambahkan lapisan tanah ke bagian bukit, menggabungkan beberapa pekerjaan sebelumnya. Kemudian antara tahun 2000 dan 1100 SM, kelompok lain menambahkan lebih banyak lapisan tanah atas, teras batu, dan elemen lainnya.
Tim peneliti juga menemukan beberapa bukti yang menunjukkan bahwa mungkin ada beberapa area berlubang di dalam struktur, yang mengindikasikan kemungkinan adanya ruang tersembunyi. Mereka berencana untuk menelusuri area-area ini dan menjatuhkan kamera untuk melihat apa yang mungkin mereka miliki.
Informasi lebih lanjut:
Danny Hilman Natawidjaja dkk., Geo-Arkeologi Gunung Batang yang Terkubur, Piramida Prasejarah di Jawa Barat, Indonesia, Survei Arkeologi (2023) DOI: 10.1002/arp.1912
© 2023 Jaringan Sains X
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala