Thea Roro SD (Jakarta Post)
Premium
Jakarta
Senin, 15 November 2021
Seperti banyak ekonomi di seluruh dunia, Indonesia secara bertahap pulih dari beberapa gelombang epidemi COVID-19. Sementara itu, kita berada pada titik kritis dalam mengatasi perubahan iklim karena efek perubahan iklim mulai meningkat dan jendela kita untuk bertindak menyusut.
Perubahan iklim memiliki banyak dampak berbahaya bagi Indonesia. Produk domestik bruto (PDB) Indonesia dapat menyusut 16,7 hingga 30,2 persen saat dunia menghangat sebesar 2 hingga 2,6 derajat Celcius pada pertengahan abad ini, menurut analisis terbaru oleh Penanggung. Swiss re. Dari 48 negara yang dianalisis, Indonesia juga merupakan negara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim.
Namun, aksi iklim adalah peluang besar. Melalui transformasi sistem intervensi hijau dalam sistem ekonomi utama, Indonesia akan dapat mencapai emisi nol bersih pada tahun 2045, sekaligus mencapai pertumbuhan yang kuat dan tangguh.
Baca cerita lengkapnya
BERLANGGANAN SEKARANG
Rp 55.000 / bulan ke atas
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- Surat Kabar Digital Harian E-Post
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- Akses khusus ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
Berita Terkait
Anda mungkin juga menyukai:
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala