Langkah yang diambil oleh sebuah partai politik kecil di Indonesia yang diberi nama putra bungsu Presiden Jokowi, “Jokowi” Widodo, merupakan tanda bahwa pemimpin Indonesia tersebut berencana untuk mempengaruhi urusan nasional setelah ia meninggalkan jabatannya tahun depan, kata beberapa pengamat.
Pada hari Senin, pendatang baru di bidang politik Kesang Pangarep, 28, diangkat menjadi ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dua hari setelah bergabung dengan partai tersebut.
Jokowi tidak lagi memiliki peran penting di Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) dan tidak lagi merasa nyaman di sana, kata Ujang Komarudin, direktur eksekutif Indonesia Political Review, kepada Benarnews.
“Rintah dan intervensi dari Jokowi bisa jadi ada di balik penunjukan Kesang sebagai Ketua Umum PSI,” ujarnya seraya menambahkan bahwa partainya akan melakukan apa pun demi presiden petahana yang populer itu.
Rencananya Kesung bukan gabung PDIP tapi dia yang jadi Ketum PSI, ujarnya.
Denny Januar Ali, pendiri lembaga jajak pendapat Linkaran Survey Indonesia, mengatakan PSI Bank memiliki popularitas presiden – yang disebut “efek Jokowi” – ketika mengangkat Kesang sebagai ketuanya.
“Dia tidak punya pengalaman di kantor pemerintahan atau peran penting apa pun di partai politik. Apa yang membuat pimpinan PSI memilih dia sebagai pemimpinnya? Jawabannya sederhana – mereka mengharapkan ‘efek Jokowi’,” kata Denny.
Peneliti lain telah mencatat hal itu Jokowi Jauh dari PDIP dan kepentingannya, ia bersiap untuk meninggalkan jabatannya dan mencoba membangun kekuatan politiknya sendiri.
Jokowi belum memberikan pernyataan apa pun terkait penunjukan Kesang.
Kaesang menyebut ayahnya adalah salah satu inspirasinya.
“Dia adalah seseorang yang sangat saya cintai dan hormati dan saya ingin mengikuti jejaknya di dunia politik demi kebaikan negara,” kata Kesang dalam pernyataannya, Senin.
Saya yakin PSI akan menjadi rumah politik bagi generasi muda yang ingin berpolitik dan bisa membawa perubahan positif bagi Indonesia, ujarnya.
PSI didirikan pada tahun 2014 setelah kemenangan presiden pertama Jokowi, dan mengklaim mewakili kepentingan perempuan, pemuda, dan minoritas. Mereka mendukung kebijakan Jokowi dan mendukungnya pada Pilpres 2019.
Jokowi akan mundur pada tahun 2024 karena presiden tidak dapat menjabat lebih dari dua periode.
PSI tidak mencapai keberhasilan pemilu yang signifikan di tingkat nasional. Pada pemilu tahun 2019, mereka gagal meraih satu kursi pun di parlemen nasional, namun berhasil meraih beberapa kursi di dewan provinsi dan kabupaten.
Kesung akan menghadapi tantangan berat untuk mengubah BSI menjadi partai parlementer, kata Wasisto Raharjo Jathi, peneliti politik Badan Riset dan Inovasi Nasional.
“Perlu banyak usaha dan proses yang panjang,” ujarnya kepada Benarnews.
Apakah hubungan memburuk?
Beberapa analis menilai keputusan Kesang mencerminkan keretakan antara Jokowi dan partainya, PDIP, yang masih menjadi partai terbesar dalam koalisi berkuasa.
Jokowi tidak akan mengizinkan putranya bergabung dengan PSI, kata Henry Satrio, analis politik Universitas Paramadina.
“Ada yang mengira Jokowi akan bertindak seperti ini. PDIP mendukungnya dua kali sebagai Wali Kota Solo, Gubernur Jakarta, dan dua kali sebagai Presiden. Ternyata Jokowi mengambil langkah politik yang tidak terduga,” ujarnya kepada Benarnews.
PDIP juga mendukung Gibran Rakabuming, putra presiden lainnya, yang merupakan Wali Kota Solo di Provinsi Jawa Tengah, dan menantunya Bobby Nasushan, yang merupakan Wali Kota Medan di Sumatera Utara.
Anggota Pengurus PDIP Abdullah mengatakan partainya tidak terpengaruh dengan aktivitas politik Kesang.
“Kita punya banyak orang yang bisa menggantikan anggota yang keluar. Ada puluhan, ratusan, ribuan, dan jutaan,” ujarnya kepada BenarNews.
Para analis mengatakan hubungan Jokowi dengan PDIP telah tegang dalam beberapa bulan terakhir, dengan keretakan yang semakin melebar ketika para pendukungnya menekannya. Untuk menyetujui penerus yang dapat melaksanakan kebijakan dan rencananya.
Banyak pendukung Jokowi yang mengungkapkan kekesalannya terhadap PDIP, menuduh partai tersebut terlalu mengontrol dan mencampuri agenda presiden.
PDIP berulang kali membantah adanya ketegangan antara Jokowi dan pemimpinnya. Megawati SukarnoputriSeorang mantan presiden yang secara luas dianggap sebagai raja dalam politik Indonesia.
Sebagai partai yang secara tradisional menarik bagi kaum nasionalis di Indonesia, PDIP telah menyerahkan kekuasaan absolut di tangan Megawati, putri bapak pendiri Indonesia dan presiden pertama Sukarno, kata Ujang dari Indonesia Political Review.
Februari 14 Tahun 2024, Pilpres diperkirakan akan menjadi pertarungan antara calon PDIP dengan mantan Gubernur Jawa Tengah Kanjar Pranovo; Menteri Pertahanan Prabowo Subianto; dan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan.
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala