JAKARTA (Andara) – Pandu Riono, Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia, meyakini Indonesia mampu menyebarkan wabah COVID-19 pada 2022 seiring dengan membaiknya wabah di tanah air.
Berbicara pada talkshow “2020: Menuju Tahap Endemik” di Jakarta pada Selasa, Riono mengatakan, “Saya optimis 2022 akan menjadi tahun Indonesia memasuki penyebaran Kovit-19.
Ahli epidemiologi percaya bahwa terlepas dari asal usul varian omigran Govit-19 dan deteksi baru-baru ini di Indonesia, status epidemi akan tercapai.
“Kita tidak perlu takut dengan varian Omigran karena tidak menyebabkan penyakit serius atau kematian,” tegasnya.
Riono juga meyakini dengan kondisi setempat, Badan Kesehatan Nasional tidak akan kewalahan menghadapi penyakit COVID-19.
Riono menekankan perlunya terus mempromosikan vaksin nasional untuk meningkatkan kesiapan Indonesia terhadap penyebaran Covit-19.
“Dengan mempromosikan vaksin, kita dapat membuat status penyebaran Covid-19 lebih stabil. Jika kita berhasil mencapai cakupan vaksin nasional 100 persen, kita akan memiliki kekebalan penuh terhadap virus,” kata ahli epidemiologi itu.
Berita Terkait: Pemerintah-19: Pemerintah sedang mempertimbangkan strategi untuk transisi ke tingkat lokal
Badak mencatat pada Senin (27 Desember 2021) sekitar 110 juta penduduk atau setara dengan 53,20 persen dari total target vaksinasi, telah menyelesaikan vaksinasi kedua, menurut data satgas Pemerintah-19.
Lebih lanjut, dia mencatat, sekitar 156 juta penduduk atau 75,38 persen dari total target telah diberikan vaksin dosis pertama.
Sementara itu, Ahli Penanganan Kovit-19 Kementerian Kesehatan Anthony Eka Putra mengatakan, penurunan jumlah kasus Kovit-19 menjadi salah satu faktor dalam memantau kesiapan Indonesia untuk memperbaiki situasi lokal.
Meski rasio positif COVID-19 di Indonesia sebesar 0,25 persen, hal itu menunjukkan status COVID-19 di Indonesia terkendali, dengan peringatan staf ahli bahwa varian Omicron dapat menyebabkan epidemi lain.
Hingga hari ini, sekitar 46 kasus positif Kovit-19 yang terdaftar di Indonesia terkonfirmasi jenis Omigron.
“Kita perlu mengontrol penyebaran varian Omigron dengan baik untuk menghindari lonjakan kasus lain dan meningkatkan kemampuan kita untuk cepat masuk ke tingkat lokal,” tegas Putra.
Berita Terkait: Pengendalian Penyakit Comorbit Penting Untuk Mencapai Tahap Lokal: Satgas
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala