Menteri Dalam Negeri Datuk Seri Hamza Zainuddin (tengah) selama operasi penegakan pemukiman kembali di Pasar Meru di Klang pada 27 Mei 2022 – Bernama Image
Sabtu, 28 Mei 2022 07:26 MYT
Kabar, 28 Mei – Kementerian Dalam Negeri (KDN) kemarin mempertanyakan tindakan Komisioner Tinggi Urusan Pengungsi (UNHCR) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menerbitkan KTP pengungsi kepada beberapa warga negara Indonesia.
Menterinya, Datuk Seri Hamza Zainuddin, mengatakan kementerian telah menemukan bahwa banyak orang Indonesia memegang kartu pengungsi UNHCR selama operasi penegakan oleh Departemen Imigrasi Malaysia.
Berbicara pada konferensi pers setelah operasi penegakan hukum di pasar Meru terdekat di sini tadi malam, dia berkata, “Bagaimana PBB bisa mengeluarkan kartu seperti itu secara sewenang-wenang, dan mereka yang memegangnya entah bagaimana bisa legal di negara ini.”
Selama operasi, 704 orang asing diinterogasi dan 51 imigran ditahan karena berbagai pelanggaran terkait keimigrasian.
Diumumkan oleh Portal Berita kemarin, Kalana Jaya mengatakan bahwa kerusakan komputer di kantor imigrasi tidak hanya terjadi di kantor Hamzah tetapi juga di kantor imigrasi lain di tempat lain.
“Saya benar-benar ingin memberi tahu semua orang bahwa kami menggunakan ini (online), tetapi ini adalah sistem lama. Jadi ketika sistem lama tinggi, agak ramai. -Allah akan selesai pada 2024 dan kami dapat menggunakan yang terbaik sistem yang canggih,” tambahnya.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala