Jakarta (Antara) – Diaspora Indonesia yang tersebar di berbagai negara berpotensi memajukan negara di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan, kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Janto.
“Tentunya dapat mendorong lahirnya berbagai inovasi serta meningkatkan produktivitas dan kemajuan di berbagai bidang,” kata Tjahjanto, Kamis.
Menkeu juga menuturkan, saat ini para pendatang Indonesia di luar negeri berpendidikan tinggi di bidang teknologi, industri, dan ilmu pengetahuan.
Banyak negara, termasuk Indonesia, yang telah memasuki era globalisasi, sehingga mudah untuk memobilisasi masyarakat untuk kepentingan pendidikan atau pekerjaan.
Sementara itu, keterkaitan antar negara akan membuka peluang bagi diaspora Indonesia untuk kembali ke kampung halamannya guna memanfaatkan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Tjahjanto menyoroti hingga Juli 2019, terdapat sekitar 8.828 diaspora Indonesia yang tersebar di berbagai negara di dunia.
“Mereka bekerja di berbagai sektor penting seperti pertambangan dan perminyakan, hukum, industri pengolahan, penerbangan, pendidikan, teknologi informasi, industri fesyen, dan seni budaya,” ujarnya.
Menkeu menggarisbawahi perlunya pemerintah membantu kepulangan TKI dan membantu kemajuan bangsa dengan berbagai cara.
Namun, Tjahjanto mencontohkan, para migran Indonesia seringkali menghadapi kendala regulasi dan teknis dalam proses kepulangannya.
Oleh karena itu, kata dia, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan serta Kementerian Luar Negeri akan mengkaji peraturan terkait agar para migran tersebut bisa pulang kampung dan berkontribusi bagi bangsa.
“Kelompok studi tersebut dapat memberikan rekomendasi strategis jangka pendek, menengah, dan panjang yang bermanfaat bagi pembangunan Indonesia,” ujarnya.
Melalui upaya tersebut, Tjahjanto berharap masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri dan pemerintah dapat bekerja sama untuk memajukan negara.
Berita terkait: Menteri mengajak diaspora untuk berpartisipasi dalam transformasi digital
Berita terkait: Bawa pulang ilmu: VP diaspora
Berita terkait: Indonesia membangun komunitas ekspor di Melbourne untuk meningkatkan perdagangan
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala