Diane Septari (Jakarta Post)
Premium
Jakarta
Rabu, 2 Maret 2022
Di tengah tekanan untuk lebih mengisolasi Rusia di arena internasional, Indonesia mengatakan kepada PBB pada sesi mendesak Majelis Umum PBB pada hari Senin bahwa tindakan militer di Ukraina tidak dapat diterima dan menyerukan solusi damai melalui dialog dan diplomasi.
Jakarta, ketua Forum Ekonomi Kelompok 20 (G20) tahun ini, mengambil jalan yang kurang populer ketika ia memilih untuk tidak mengakui Rusia sebagai agresor dalam sebuah laporan tentang permusuhan di Ukraina, yang kemudian ditambah oleh Presiden Djokovic “Djokovic” Djokovic. Panggilannya “Hentikan perang”.
Menyusul kegagalan total dewan untuk mengambil tindakan terhadap pendudukan militer Rusia di Ukraina, 11 PBB Indonesia menegaskan kembali posisi ini pada sidang darurat khusus UNGA yang diadakan atas permintaan anggota Dewan Keamanan.
Baca cerita lengkapnya
BERLANGGANAN SEKARANG
Rp 55.000 / bulan ke atas
- Akses tak terbatas ke konten web dan aplikasi kami
- Surat Kabar Digital Harian E-Post
- Tidak ada iklan, tidak ada interupsi
- Akses khusus ke acara dan program kami
- Berlangganan buletin kami
Atau biarkan Google mengelola langganan Anda
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala