JAKARTA (ANTARA) – Indonesia sedang mempertimbangkan pemasok minyak mentah alternatif dari Afrika dan Amerika Latin akibat meningkatnya konflik di Timur Tengah, kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Aribin Tasrif, Jumat.
“Kita bisa memikirkan negara-negara Afrika karena jalur pelayaran ke Indonesia menghindari Timur Tengah,” ujarnya seraya menyebutkan bahwa Mozambik adalah salah satu negara tersebut.
Indonesia juga sedang menjajaki negara-negara pengekspor minyak di Amerika Latin.
“Karena sanksi internasional yang dikenakan Venezuela, kami dapat menjajaki peluang dengan Guyana,” tambahnya.
Selain minyak mentah, Indonesia sedang mencari sumber baru bahan bakar gas cair (LPG). Negara akan memberikan preferensi kepada pemasok yang menawarkan rute pengiriman yang menghindari zona konflik.
“Kami mencatat jalur pelayaran dari negara-negara di Australia atau Amerika Serikat tidak bersinggungan dengan wilayah tersebut,” kata Tasrif.
Namun, memilih pemasok alternatif dari Afrika atau Amerika mempunyai konsekuensi, termasuk peningkatan biaya pengiriman karena jarak yang lebih jauh ke Indonesia.
“Biaya akan naik dan mempengaruhi segalanya,” tegasnya.
Permusuhan baru-baru ini antara Iran dan Israel telah menimbulkan kekhawatiran mengenai eskalasi konflik dan kemungkinan perang skala penuh, yang pasti akan mempengaruhi perdagangan global.
Direktur Jenderal Migas Duduka Ariadji menyoroti pentingnya peran Selat Hormuz dalam menjaga stabilitas minyak global. Ribuan kapal yang membawa jutaan barel minyak melewati selat tersebut setiap hari.
“Selat itu dikuasai Iran, itu punya faktor penentu,” ujarnya.
Menanggapi hal ini, Pertamina, perusahaan minyak dan gas milik negara Indonesia, harus mengambil langkah-langkah untuk melindungi pasokan komoditas untuk keperluan dalam negeri, tambah Ariadji.
Berita terkait: Tidak ada impor minyak dan gas dari Iran: Indonesia
Berita terkait: PHE Pertamina mengejar 6,6 triliun kaki kubik gas di Malaysia
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala