ISLAMABAD: Duta Besar Indonesia untuk Pakistan Adam M. Tukio mengatakan pada hari Selasa bahwa pemurnian industri batubara Indonesia dapat memungkinkan untuk memasok batubara ke CPEC dan perusahaan manufaktur skala besar (LSMIs) di Pakistan.
Indonesia saat ini mengekspor 8,51 juta ton batu bara ke pasar dunia, yang merupakan 26 persen dari total ekspor batu bara global, katanya.
Dubes RI bertemu dengan pengusaha kunci di Lahore untuk mempromosikan kerja sama bilateral di Pakistan, khususnya batubara Indonesia.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh banyak pengusaha dari berbagai sektor seperti industri tekstil, baja, keramik dan semen.
Pemerintah Pakistan memberikan perhatian khusus pada infrastruktur dan pasokan energi karena merupakan salah satu negara inisiatif ‘Belt and Road’ yang akan menjadi komponen kunci batu bara dalam proyek energi.
“Dengan mengidentifikasi nominal permintaan batubara secara akurat dengan referensi, permintaan produk batubara dapat dengan mudah diintegrasikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik di sini melalui Federasi Eksportir Indonesia,” kata Dubes.
Dia mengatakan statistik menunjukkan bahwa permintaan batubara Pakistan terus meningkat setiap tahun.
Pada 2020, total nilai impor batubara (batubara, briket) adalah $ 1,233 miliar (17,146 juta ton), dan ekspor Indonesia ke Pakistan hanya $ 224 juta (3.520 juta ton), katanya.
Dubes RI mengatakan masih ada ruang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor guna memenuhi kebutuhan pasar batu bara Pakistan senilai US$ 1,008 miliar.
“Melalui pendekatan modern, diyakini bahwa kombinasi perusahaan-perusahaan Pakistan skala besar akan dapat menjaga kontinuitas rantai pasokan dan mengendalikan kualitas batubara impor, dan Federasi Pemasok Indonesia akan menerima konfirmasi dan kontinuitas pesanan dari Group of Suppliers Indonesia. Perusahaan Pakistan,” tambah Dubes Dukio.
Tinjauan Statistik Global Energy 2021 BP Ekspor batubara Indonesia ke dunia pada tahun 2020 mencapai 8,51 juta ton.
Angka ini setara dengan 26,8 persen dari total ekspor batu bara dunia.
Selain Indonesia, impor batu bara Pakistan adalah $829 juta dari Afrika Selatan, $85 juta dari Rusia, $45 juta dari Australia, $43 juta dari Afghanistan, $1,194 juta dari China dan negara lain.
Dia mengatakan pertemuan tersebut diprakarsai oleh KBRI Islamabad untuk mempromosikan diversifikasi produk Indonesia di Pakistan selain kelapa sawit.
Selain itu juga menjajaki kesesuaian bisnis dengan berfokus pada area yang melayani industri Indonesia dan Pakistan, seperti industri tekstil dan pakaian jadi, yang dapat mengimpor kapas, benang, dan poliester dari Indonesia.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala