Kuching, Jan. 16 – Sarawak akan mendapatkan keuntungan dari kawasan industri baru terbaru di Kalimantan, Indonesia, yang bertujuan untuk menggunakan tenaga air untuk pabrik manufaktur, termasuk semikonduktor, baterai lithium-ion, panel surya dan produk aluminium, kata para pejabat.
Presiden Joko Widodo mengumumkan pada upacara peletakan batu pertama pada 21 Desember 2021 bahwa perkebunan, yang terletak di provinsi utara Kalimantan, akan mencakup area seluas 30.000 hektar (74.132 hektar) dan akan mencakup investasi dari China dan Uni Emirat Arab.
Transformasi ekonomi Indonesia dimulai di sini, di mana kita akan mengelola sumber daya alam kita dari atas ke bawah, menciptakan ketersediaan lapangan kerja yang masif, kata Djokovic dalam sebuah acara siaran.
Presiden Indonesia mengatakan dia tertarik untuk membangun industri manufaktur menggunakan sumber daya alam Indonesia yang kaya nikel, bauksit dan tembaga.
Menurut Sekretaris Jenderal Federasi Bisnis Sarawak Jonathan Sai, Sarawak adalah tetangga terdekat dengan Kalimantan, sehingga akan ada kebocoran ekonomi yang sangat besar dari rencana pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan.
“Sarawak dapat secara langsung mendapatkan keuntungan dari fast moving consumer goods (FMCG) dengan pasokan energi bersih yang cukup, pariwisata utama dan konektivitas dan infrastruktur jalan yang lebih baik,” katanya saat dihubungi. minggu.
“Pasokan energi bersih akan menjadi salah satu sorotan karena Presiden Indonesia Joko Widodo berencana untuk mengubah bahan bakar fosil menjadi energi bersih,” katanya.
“Ini adalah kesempatan bagi Sarawak untuk menawarkan dan memperkenalkan keahlian energi bersihnya, seperti yang telah dilakukan di Bagun dan pembangkit listrik tenaga air lainnya.”
Sim Kiang Chiok, ketua Sarawak Housing and Real Estate Developers Association (SHEDA), berharap investasi terbesar Indonesia ini nantinya bisa menyebar ke negara tetangga dan Pimp-eGo.
Mereka harus bergantung pada pasokan energi sementara seperti listrik, bahan baku untuk pabrik mereka dan pasar untuk produk jadi mereka.
“Ketika Indonesia berfokus pada energi hijau, menurut Anda bagaimana kinerja bisnis global saat ini, dan apa yang dapat kita lakukan untuk mengejarnya?
Satu-satunya cara maju di semua bidang kehidupan kita, termasuk cara kita bekerja, adalah menjadi hijau, ”kata Sim kepada The Sunday Post dengan antusias.
Pemimpin Sheda mencatat bahwa sebagian besar negara di Skotlandia baru-baru ini berjanji dalam COP26 PBB untuk perubahan iklim guna mengurangi pemanasan global.
Kebetulan, dia mencatat bahwa kemiringan SBF bergerak ke arah yang sama dengan mitra Indonesianya dengan menjadi hijau.
“Memang, strategi pertumbuhan Pemerintah-19 kami dalam meningkatkan ekonomi kami adalah salah satu strategi utama untuk keberlanjutan lingkungan pasca 2030, dan ini akan lebih ditingkatkan dengan pengembangan Peta Ekologi Berkelanjutan Sarawak,” tambahnya.
“Peta ini mencakup inisiatif ekonomi hijau dan biru seperti aksi iklim, kehutanan, keuangan, penggunaan air dan lahan, dan kota hijau dan nomadisme.
“Kita bisa saling melengkapi dengan menjajaki peluang bisnis dan mengintensifkan gotong royong dalam mengembangkan ekonomi ‘hijau’ di Kalimantan, dengan kesamaan pandangan tentang kelestarian lingkungan dalam pertumbuhan ekonomi yang diharapkan oleh kedua pemimpin tersebut.” – Pos Kalimantan
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala