Daftar sekarang untuk akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
JAKARTA, 20 Agustus (Reuters) – Indonesia tidak akan menaikkan harga bahan bakar bersubsidi pada kuartal ini, kata seorang menteri senior pada Sabtu, menurut CNBC Indonesia, mengurangi ekspektasi bahwa pemerintah akan mengumumkan kenaikan harga pada pekan depan.
Menteri Perekonomian Erlanga Hartardo mengatakan, pemerintah masih mengkaji beberapa skenario terkait subsidi BBM.
“Tunggu (keputusannya) dari pertemuan dengan Presiden,” katanya seraya menambahkan bahwa pemerintah masih mengerjakan rencana digital untuk mengatur pasokan bahan bakar bersubsidi.
Daftar sekarang untuk akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
Karena itu, kenaikan harga BBM tidak akan dilakukan pada kuartal III tahun ini, katanya.
Sebelumnya, menteri senior lainnya mengatakan Presiden Joko Widodo dapat mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minggu depan untuk mengurangi pengeluaran untuk subsidi energi, yang oleh presiden digambarkan sebagai Rp 502 triliun ($ 33,84 miliar) tahun ini.
Orang Indonesia saat ini membayar 7.650 rupiah per liter untuk bensin bersubsidi, yang menurut para pejabat adalah 40% di bawah perkiraan harga pasar. Diesel bersubsidi dijual dengan harga Rs 5.150 per liter, yang kurang dari sepertiga dari harga pasar.
($ 1 = 14.835.000 rupee)
Daftar sekarang untuk akses gratis tanpa batas ke Reuters.com
Laporan oleh Stefano Suleiman; Diedit oleh Sam Holmes
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Shin Tae-yong yakin Indonesia mengalahkan Korea Selatan untuk mencapai final Piala Asia AFC U-23
Perusahaan telekomunikasi Indonesia mengadakan pembicaraan mega-merger dan evolusi akses
Axiata, Sinar Mas Indonesia hampir mencapai kesepakatan