Depok, Jawa Barat (Antara) – Universitas Indonesia (UI) dan 10 perguruan tinggi negeri di Indonesia menjajaki kolaborasi pengajaran dan penelitian baru dengan 20 universitas Jerman, kata Rektor UI Profesor Ari Kunkoro.
Untuk itu, UI menggelar acara matchmaking bertajuk “Kunjungan Informasi Presiden German University of Applied Sciences (UAS) ke Indonesia” pada Kamis, 29 Februari, di kampus UI di Kota Depok, Jawa Barat.
Ajang matchmaking yang diselenggarakan Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD) atau German Academic Exchange Service ini lebih dari sekadar pertemuan perkenalan, ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (5/3).
Sebaliknya, katanya, hal tersebut telah membuka jalan bagi kolaborasi akademik baru antara universitas-universitas ternama kedua negara dalam pengajaran dan penelitian serta internasionalisasi perguruan tinggi.
Profesor Kunkoro menambahkan bahwa komunitas mahasiswa, staf pengajar, dan peneliti di universitas akan terhubung dan mendapat manfaat besar dari integrasi ini.
Acara matchmaking ini terdiri dari dua sesi. Rektor dan wakil rektor dari 20 universitas Jerman serta dekan dan direktur fakultas, sekolah dan program vokasi di UI mengikuti sesi pertama.
Sementara itu, perwakilan dari 11 universitas negeri di Indonesia dan 20 universitas di Jerman mengikuti sesi kedua.
Wakil Sekretaris Jenderal DAAD–Bonn dan Berlin Dr. Michael Harms menyoroti dukungan DAAD terhadap kerja sama antara Indonesia dan Jerman dengan memberikan beasiswa kepada lulusan, ilmuwan, dan institusi pendidikan tinggi.
Mengingat Indonesia dan DAAD telah menjalin kerja sama selama hampir 35 tahun, ia menambahkan bahwa Indonesia sangat penting bagi Jerman dan DAAD.
Acara matchmaking yang diselenggarakan oleh UI ini berfokus pada empat isu utama: keunggulan dalam pengajaran; Keunggulan dalam penelitian terapan; Kekuatan Industri, Bisnis, Institusi dan Universitas; dan kapasitas kerja.
Michael Harms berkomentar bahwa acara ini diharapkan dapat membantu universitas-universitas yang berpartisipasi menemukan kerangka kerja untuk menciptakan kolaborasi akademik yang tepat.
Direktur DAAD Kantor Wilayah Jakarta Dr. Guido Schneiders, berbicara pada acara networking dinner tersebut, mengatakan bahwa proyek Merdeka Belajar, Kampus Merdeka (MBKM) Indonesia akan dikembangkan menjadi salah satu proyek kemitraan sejati bagi universitas kedua negara. .
UI, Universitas Jember (Unej), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjadi 11 perguruan tinggi Indonesia yang baru saja mengikuti ajang matchmaking tersebut. Universitas Tiponekoro (UNDIP), Universitas Prawijaya (UNIBRAU), Universitas Padjatjaran (UNPED), Universitas Sia Kuala (USK), dan Universitas Hasanuddin (UNHAS).
Berita terkait: Pemerintah menyiapkan skema pinjaman pendidikan untuk mahasiswa
Berita Terkait: Perguruan tinggi harus berorientasi masa depan: Wakil Rektor Amin
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala