Dampak banjir di Pakistan masih terasa sejak melanda negara itu pada awal Juli lalu, dan belum semua korban bisa kembali ke rumah masing-masing.
Bukan saja masih belum ada air yang mengalir, tetapi rumah dan harta benda mereka yang lain telah hancur dan dalam kondisi tidak layak huni. Kebutuhan akan suplai makanan yang sehat masih sangat dibutuhkan.
KJRI Karawang membagikan paket sembako kepada warga terdampak banjir di posko di Kabupaten Malir pada 5 September lalu. Di tengah kondisi tersebut, Ny. Diya Mastudi atau biasa dipanggil Ny. Dean Tunio, seorang warga negara Indonesia yang berdomisili di Karawang. Gulzan-e-Mamar membangun rumahnya di Jalan Gulazar-e-Hijri bersama keluarganya sebagai tempat penampungan korban banjir, termasuk keluarga suaminya, yang melanda daerah pedesaan di provinsi Sindh. Sejak awal Agustus, mereka telah menampung sekitar 40 keluarga dengan tempat tinggal terbatas. Dia mengaku tidak bisa memberi makan para korban setiap hari. Dia sempat mencari bantuan dari beberapa badan amal atau pusat bantuan banjir di Karachi, tetapi sampai saat ini, dia menunggu tanggapan mereka.
Pada tanggal 14 September, Konsul Jenderal Republik Indonesia Dr. June Gunkoro Hadiningrad dan Ikatan Wanita Indonesia mendatangi rumah Bu Dean dan langsung menyerahkan bantuan yang terkumpul dari diaspora Indonesia di Karawang dan Indomi. Pakistan.
Paket sembako, selimut dan uang tunai adalah bentuk bantuannya. Konjen RI menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Ibu Dean dan keluarganya atas upayanya membantu para korban bencana banjir ini meskipun dengan keterbatasan yang ada. Upaya keras Ms. Dean untuk membantu sesama negara Muslim membayangi wajah Indonesia.
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala