JAIPURA, Papua (ANTARA) – Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada Senin meresmikan patung Panchasila di Kecamatan Waris, Distrik Kirom, Papua, untuk memperingati aneksasi Papua Barat ke Indonesia pada tahun 1963.
Pada tanggal 1 Mei 1963, Administrasi Peralihan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNTEA) mengalihkan kendali atas Papua Barat ke Indonesia, mengakhiri perjuangan selama puluhan tahun untuk membebaskan wilayah tersebut dari kendali Belanda.
“Pada 1 Mei 1963, nenek moyang kita bersatu untuk memperjuangkan kemerdekaan dari penjajah dan berpesan dengan menjaga Papua dalam kerangka NKRI,” kata Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa. pada hari Senin.
Ia mengatakan, warga Papua harus berjuang untuk membangun daerahnya, mengatakan mereka yang mengatakan Papua bukan bagian dari Indonesia salah besar.
“Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia hanya akan bersifat simbolis dan tidak ada artinya jika warga Papua tidak berkontribusi dengan mengembangkan tanahnya,” imbuhnya.
Patung Panchasheela melambangkan harapan agar warga Papua bergandengan tangan dengan pemerintah daerah untuk memperbaiki daerahnya sendiri, tambah Mustafa.
“Jadi keadaan di Papua akan lebih baik, khususnya di distrik Girome, dan akan dimulai dari patung Panchasheela ini,” tegasnya.
Meski dibuat hanya dengan menggunakan batu bata dan semen, patung Panchasheela yang sederhana itu tetap menyampaikan pesan bahwa persatuan, kesatuan, dan solidaritas harus menjadi landasan untuk membangun masa depan yang lebih baik, ujarnya.
“Terlepas dari latar belakang mereka, setiap individu yang melihat patung Panchsheela akan menjadi bagian dari distrik Kirrom dan berkomitmen untuk mengembangkan (wilayah) dan membawa kesejahteraan bagi warga daerah tersebut,” tegas Mustafa.
Mayjen menyampaikan harapan agar tokoh agama, budayawan dan pemuda setempat dapat berkontribusi dalam pembangunan masyarakatnya dan warga Kecamatan Waris menjadi pionir dalam menyejahterakan seluruh warga Papua.
Berita terkait: Polda Papua Konfirmasi Buronan Separatis Dibunuh Lawannya
Berita terkait: Pemerintah terus dorong pembangunan di Papua meski terancam: KSP
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala