Takulandang – Masyarakat telah mengungsi dari sebuah pulau terpencil di Indonesia, tempat gunung berapi baru-baru ini melancarkan letusan besar, namun beberapa orang berani menghadapi bahaya untuk menyelamatkan hewan-hewan yang terlantar.
Gunung Ruang di utara negara itu telah meletus lebih dari setengah lusin kali sejak 16 April, memuntahkan campuran abu, lahar, dan kilat yang spektakuler, memaksa penduduk pulau itu untuk pindah secara permanen dan mengevakuasi ribuan orang.
Namun sekelompok sukarelawan melakukan perjalanan dengan perahu ke Ruang untuk menyelamatkan hewan peliharaan yang ditinggalkan dari dasar gunung berapi, yang berada pada tingkat kewaspadaan tertinggi.
“Kami tahu mereka (hewan) masih hidup di sana. Bagaimana kita bisa membiarkan mereka mati padahal kita tahu mereka masih hidup? Relawan berusia 31 tahun Laurent Tan mengatakan kepada AFP pada 4 Mei.
Pemilik dua tempat penampungan hewan di Manado, ibu kota provinsi Sulawesi Utara, adalah satu dari delapan relawan yang beberapa kali melakukan perjalanan perahu selama enam jam ke pulau tetangga Ruang, Tagulandang, setelah terjadi letusan gunung berapi.
Dalam salah satu perjalanan mereka ke rumah abu-abu di pulau itu, mereka menemukan seekor anak anjing, seekor kucing putih, dan seekor burung tropis berwarna biru kehijauan dan putih.
Seekor anjing betina dengan luka bakar di wajah dan tubuhnya dibawa ke tempat penampungan sementara di Dagulantang, di mana dokter hewan merawatnya di atas meja kayu sementara seorang sukarelawan mengangkat senter ponsel.
Tampaknya ia selamat dari ledakan dengan berlindung di selokan besar.
Sebuah tim sukarelawan dari organisasi kesejahteraan hewan dikerahkan untuk kedua kalinya pada tanggal 3 Mei setelah beberapa pemilik hewan peliharaan membuat permohonan putus asa di media sosial untuk mengeluarkan hewan peliharaan mereka.
Seorang reporter AFP di lokasi kejadian mengatakan lebih dari selusin hewan telah diselamatkan sejak 3 Mei.
Beberapa pemilik mengetahui hewan peliharaannya masih hidup setelah melihat foto Ruang Island di media.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala