- Sebuah proyek skala kecil di Indonesia sedang melihat keberhasilan dalam upaya memulihkan terumbu karang yang rusak akibat penangkapan ikan dengan bahan peledak.
- Batang besi cor ringan membentuk “jaring laba-laba” bawah air yang ditempatkan di terumbu yang ada, dengan karang baru dicangkokkan ke struktur.
- Para pendukung rencana tersebut mengatakan bahwa manfaatnya sudah nyata, tetapi untuk mempertahankannya, harus ada penghentian praktik penangkapan ikan yang merusak.
Serat ultra-kuat, robot berkaki banyak, penghilang rasa sakit — semua penemuan manusia yang terinspirasi oleh laba-laba.
Kini, para konservasionis di Indonesia sedang merehabilitasi terumbu karang dengan menggunakan teknik laba-laba karang.
Metode ini merupakan jenis proyek restorasi terumbu yang melibatkan pemasangan “jaring laba-laba” buatan manusia di mana karang baru dicangkokkan. Imam Fawzi, Kepala Pusat Perlindungan Perairan Nasional (BKKPN) di Kupang, sebuah kota pelabuhan di pulau Timor, mengatakan kepada Mongabay bahwa itu melibatkan penempatan batang kecil dan ringan yang terbuat dari besi cor yang dilas dalam bentuk heksagonal seperti jaring laba-laba.
Indonesia memiliki salah satu sistem terumbu karang terluas di dunia, tetapi sepertiganya dalam kondisi buruk. studi 2018. Sebagian besar kerusakan disebabkan oleh pemanasan lautan, penangkapan ikan dengan ledakan, polusi plastik, dan badai ekstrem.
Teknik laba-laba sebelumnya digunakan di Indonesia di bawah a proyek Dengan dukungan perusahaan makanan Mars, ribuan “laba-laba karang” telah didirikan di pulau Sulawesi dan Bali.
Di Pantai Oceana di Teluk Kupang, para konservasionis memasang kerangka laba-laba. Keenam struktur samping masing-masing memiliki tiga balok atas dengan panjang 54 sentimeter (21 inci) dan enam balok samping 36 cm (14 inci). Bingkai terpasang ke karang dengan ikatan kabel plastik.
Imam mengatakan prosedurnya murah, bahannya mudah didapat, konstruksinya mudah, dan tidak perlu banyak tenaga untuk membawa bahan ke lokasi rehabilitasi.
“Rata-rata karang yang ditransplantasikan dengan metode ini akan tumbuh dengan baik jika pemeliharaan dan pembersihan dilakukan secara rutin,” ujarnya.
PKKPN Kubang mulai menggunakan teknik laba-laba pada tahun 2019 di pulau Sabu (Sau) dan Raijua, sebelah barat Timor. Dalam mandatnya, pusat telah melakukan pekerjaan rehabilitasi di provinsi Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Maluku dan Papua.
Saat ini, BKKPN Kupang telah bermitra dengan dua unit berbasis lokal, lembaga nasional dan YAPEKA, lembaga nirlaba konservasi, untuk memulihkan terumbu karang di Pantai Oesina. Kerusakan di sana disebabkan oleh penangkapan ikan dengan bahan peledak dan penangkapan ikan dengan racun, kata Imam.
Pusat ini memiliki 150 unit jaring laba-laba yang mencakup 150 meter persegi (sekitar 1.600 kaki persegi) batu, katanya.
YAPEKA mulai beroperasi pada Oktober 2021 setelah Topan Tropis Seroja melanda Teluk Kupang pada April tahun itu. LSM ini memulai dengan 700 potong karang sepanjang jari yang dilindungi oleh 50 unit jaring laba-laba di area seluas 0,2 hektar (0,5 hektar). Sekarang telah diperluas menjadi 0,4-0,6 hektar (1-1,5 hektar).
YAPEKA telah memasang 200 unit jaring laba-laba di satu lokasi, mengoperasikan pembangkit listrik tenaga batu bara di kawasan Teluk bekerja sama dengan PLN.
“Jika berkembang dengan baik, dalam tiga atau empat tahun akan menjadi taman karang yang memungkinkan wisata bawah laut dan sumber daya untuk menerima potongan karang untuk tempat lain. [needing rehabilitation],” kata Koordinator Lapangan YAPEKA Nusa Tenggara Timur Fredik Ngili Mongabay.
YAPEKA juga telah mendirikan pusat informasi ekowisata di pantai tempat para pemandu wisata dilatih.
Area taman karang dapat diperluas di luar Pantai Oceana untuk mencakup lokasi lain di perairan Teluk Kupang, kata Fredick. Ia menekankan perlunya edukasi kepada masyarakat untuk menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan untuk melindungi terumbu karang yang sehat. Kampanye untuk menyebarkan pesan tentang manfaat dan fungsi terumbu karang harus dihentikan, terutama sampah plastik, di laut, tambahnya.
Imam setuju, mengatakan orang tidak boleh berlebihan menggunakan manfaat terumbu karang. Ia juga meminta untuk menjaga kesehatan dan kualitas air. Dia mengatakan perahu tidak boleh berlabuh di zona terumbu karang dan unit jaring laba-laba tidak boleh dipasang di karang hidup.
Penerima manfaat dari upaya restorasi terumbu karang termasuk penduduk desa pesisir Lifulio. “Pengembangan ikan telah meningkatkan pendapatan,” kata kepala desa Zwingli Che kepada Mongabay.
Gambar spanduk: Rehabilitasi terumbu karang di Pantai Oceana dalam rangka memperingati Hari Segitiga Terumbu Karang 2022. Gambar BKKPN Kupang.
Sebuah versi dari cerita ini dilaporkan dan pertama kali diterbitkan oleh tim Indonesia Mongabay Di Sini pada kita situs indonesia pada 14 Juni 2022.
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala