3 Mei (Reuters) – Senator AS Marcio Rubio meminta pemerintahan Biden pada Rabu untuk menyelidiki rencana Ford Motor Co (FN) untuk bermitra dengan PT Vale Indonesia ( INCO.JK ) dan Zhejiang Huayou Cobalt dari China pada pabrik pemrosesan nikel senilai $4,5 miliar di Indonesia . .
Rubio, Republikan teratas di Komite Intelijen Senat, mengatakan upaya itu mengancam keamanan nasional AS dan meminta Departemen Kehakiman, Negara Bagian, Perbendaharaan, Perdagangan, Keamanan Dalam Negeri, dan Komisi Sekuritas dan Pertukaran untuk menyelidiki rencana tersebut.
Ford tidak memiliki komentar segera.
Surat Rubio Ketika Ford mengumumkan kesepakatan itu pada bulan Maret, Menteri Luar Negeri Anthony Blinken menyebut Huawei sebagai “salah satu proyek unggulan di bawah Belt and Road Initiative.”
Inisiatif Sabuk dan Jalan China adalah “salah satu mekanisme utama yang digunakan China untuk memperluas pengaruhnya di seluruh dunia dan menguasai infrastruktur penting dan sumber daya alam,” kata Rubio.
Ini adalah investasi pertama Ford di Indonesia dan menggarisbawahi meningkatnya minat para pembuat mobil terhadap bahan baku yang digunakan untuk membuat baterai kendaraan listrik (EV), yang merupakan sekitar 40% dari harga stiker kendaraan. Tesla (TSLA.O).
Upaya Ford “untuk meningkatkan keterpaparan Amerika terhadap rantai pasokan yang dikendalikan oleh perusahaan yang dikendalikan oleh Partai Komunis Tiongkok, khususnya yang berkaitan dengan mineral kritis dan baterai kendaraan listrik (EV), telah menjadi lebih berani dan terlihat dari waktu ke waktu,” kata Rubio. dikatakan dalam sebuah surat Kepada Jaksa Agung Merrick Garland.
Indonesia yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia sedang berusaha mengembangkan industri hilir logam yang pada akhirnya bertujuan untuk memproduksi baterai dan kendaraan listrik.
Vale dan Huayou memulai pembangunan pabrik pada bulan November dan operasi komersial diharapkan akan dimulai pada tahun 2026.
Rubio pada bulan Maret memperkenalkan undang-undang yang menargetkan kesepakatan Ford untuk menggunakan teknologi dari perusahaan baterai Cina CATL (300750.SZ) sebagai bagian dari rencana pembuat mobil untuk menghabiskan $3,5 miliar untuk membangun pabrik baterai di Michigan.
Dia sudah meminta pemerintahan Biden untuk menegosiasikan ulang kontrak penggunaan teknologi dari CATL.
Rubio ingin memblokir insentif pajak untuk baterai kendaraan listrik yang diproduksi menggunakan teknologi China, dalam upaya mencegah keuntungan perusahaan China.
David Shepherdson melaporkan
Standar kami: Prinsip Kepercayaan Thomson Reuters.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala