Qantas telah memperluas layanan ke Indonesia dengan meluncurkan rute dari Melbourne ke Jakarta.
Layanan baru lepas landas untuk pertama kalinya kemarin pukul 16:47 dengan penerbangan QF39, tiba di Jakarta pukul 20:18 waktu setempat. Ini akan beroperasi tiga kali seminggu menggunakan pesawat Airbus A330, menambah penerbangan Sydney ke Jakarta yang sudah ada.
Ini adalah layanan internasional keempat yang ditambahkan Qantas dari Melbourne sejak pembatasan perbatasan dicabut, setelah Delhi, Dallas-Fort Worth, dan Tokyo (Haneda). Posisinya berlawanan dengan maskapai Indonesia Garuda Indonesia, yang terbang dua kali seminggu antara Melbourne dan Jakarta.
“Kami terus melihat permintaan yang sangat kuat untuk penerbangan ke Melbourne, jadi kami senang dapat memperluas jaringan internasional kami dengan rute baru lainnya dari Victoria,” kata CEO Domestik dan Internasional Qantas, Andrew David.
“Jakarta menjadi tujuan yang semakin penting bagi para pelancong korporat kami. Penerbangan langsung ini memberikan pilihan yang lebih banyak dan mempermudah berbisnis dengan tetangga terdekat Australia.
Antara rute Sydney dan Melbourne, Flying Kangaroo kini memiliki 10 penerbangan per minggu antara Australia dan Jakarta, yang berarti sekitar 300.000 kursi per tahun. Bersama Qantas dan Jetstar, grup ini menerbangkan 106 layanan pulang pergi dalam seminggu antara Australia dan Indonesia, termasuk rute Jetstar ke Bali.
Mengumumkan layanan Melbourne ke Jakarta pada bulan Februari, David berkata, “Kami berharap penerbangan ini menjadi populer di kalangan komunitas ekspatriat Indonesia yang besar di Victoria.
“Indonesia adalah ekonomi yang berkembang pesat dan rumah bagi lebih dari 270 juta orang. Sebagai salah satu tetangga terdekat Australia, pesawat baru ini akan membantu mendukung pertumbuhan hubungan perdagangan dan investasi antara kedua negara kita.
Bali adalah destinasi internasional yang populer untuk Jetstar, sister carrier murah Qantas yang telah menerbangkan lebih dari satu juta penerbangan ke Denpasar sejak dibuka kembali pada Maret 2022.
Ini termasuk hingga 70 penerbangan pulang-pergi per minggu ke tujuh kota di Australia, dan peningkatan kapasitas ke Sydney, Melbourne, dan Adelaide.
“Permintaan untuk penerbangan kami ke Bali meningkat dan kami berada di jalur yang tepat untuk mengangkut 10 persen lebih banyak penumpang antara Australia dan Bali pada tahun 2023 dibandingkan tahun 2019 karena pelanggan terus memprioritaskan perjalanan pasca-Covid,” kata CEO Jetstar Stephanie Tully. bulan.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala