ISLAMABAD: Kedutaan Besar Republik Indonesia dan Universitas Bahria pada hari Selasa menyelenggarakan Program Magang Online (OIP) di mana para pakar dan cendekiawan terkemuka dari Indonesia akan berbagi ide dan mengeksplorasi kesempatan belajar bersama untuk meningkatkan hubungan antara Jakarta dan Islamabad.
Dalam pernyataannya, kedutaan mengatakan OIP diluncurkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI Bidang Diplomasi Publik, Dr Diuku Faisasya.
Berbicara pada acara tersebut, Ketua Tamu mengatakan OIP menggunakan pendekatan pembelajaran dua arah. Ini menyediakan platform untuk menganalisis Indonesia dari berbagai aspek dan memungkinkan para peserta untuk mengeksplorasi kemungkinan kerja sama dari kondisi hubungan bilateral saat ini.
“Melalui program ini, kami berharap dapat memperkaya pengetahuan peserta tentang Indonesia, sekaligus percaya diri…[to] Menstimulasi pertukaran ide tentang topik-topik perdebatan di antara para sarjana, mahasiswa dan masyarakat pada umumnya,” tambah Wamenkeu.
Dr Duke Baisasya menambahkan bahwa kedua negara memiliki banyak kesamaan, memiliki populasi Muslim yang besar dan sejarah kolonial. Dia menambahkan bahwa saat ini keduanya telah berjuang untuk kemajuan ekonomi dan sosial warganya.
“Kita tidak boleh lupa bahwa pada tahun 1959, Indonesia dan Pakistan bersama dengan Sri Lanka, Myanmar, dan India meluncurkan Konferensi Asia Afrika untuk mempromosikan nilai-nilai persatuan, persahabatan, dan kerja sama. Nilai-nilai ini relevan dalam konteks lanskap geopolitik dan geoekonomi saat ini, di mana kita menghadapi persaingan global antara kekuatan besar.
Ia mengatakan penting bagi kedua negara untuk mempererat kerja sama guna mempererat saling pengertian dan people-to-people contact. Duta Besar percaya bahwa OIP sedang dalam proses untuk mencapai tujuan ini, dan menawarkan alumni OIP terpilih untuk berpartisipasi dalam program diplomasi publik seperti Beasiswa Kebudayaan Indonesia-ASEAN dan Friends of Indonesia.
Dirjen Universitas Bahria Laksamana Muda Jaghur Rahman dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Dr. Tekufaisazya atas kehadirannya secara virtual pada sidang pengukuhan OIP.
Ia mengapresiasi inisiatif Duta Besar Adam Dugio yang menyelenggarakan OIP, yang mencerminkan besarnya minat Dubes RI dalam mempromosikan hubungan persaudaraan antara Indonesia dan Pakistan melalui pendidikan. Beliau mengajak para peserta untuk memanfaatkan sepenuhnya diskusi panelis Indonesia tentang berbagai topik untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang dinamika kontemporer Indonesia yang sedang berkembang.
Berbicara pada acara tersebut, Duta Besar RI Adam M Tukio mengatakan OIP membawa pengalaman dan kesamaan Indonesia untuk dibagikan kepada para peserta. Di Pakistan, Mr Dugio mencatat bahwa Indonesia “analog dengan bapak pendiri Sukarno, Kelapa Sawit dan Bali”.
“Indonesia lebih dari itu karena merupakan negara demokrasi terbesar ketiga, ekonomi baru global dengan pertumbuhan inklusif dan masyarakat majemuk dengan populasi Muslim terbesar di dunia,” kata Adam Dugio.
Duta Besar dengan senang hati berbagi bahwa mahasiswa Pakistan termasuk penerima beasiswa tertinggi di Indonesia dalam tiga tahun terakhir, kata pernyataan itu.
Dalam sesi ‘Wacana Islam dan Nasionalisme di Indonesia’, Dr. Abdul Kafar Karim dari Universitas Kajah Mada, Yogyakarta, berbagi pandangan mendalam tentang bagaimana wacana Islam dan nasionalisme terus bergaung di Indonesia modern. Ia juga membahas perdebatan tentang Islam dan nasionalisme di Indonesia.
Program magang online, yang akan berlangsung selama enam minggu, akan memiliki beberapa sesi khusus untuk memastikan fokus dan keterlibatan produktif antara peserta dan pembicara di berbagai aspek.
Diposting pada 19 Juli 2023 subuh
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala