Desember 23, 2024

Review Bekasi

Temukan Berita & berita utama terbaru tentang INDONESIA. Dapatkan informasi lebih lanjut tentang INDONESIA

Prabowo akan mengizinkan utang mencapai 50% dari PDB, FT melaporkan

JAKARTA (Reuters) – Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto akan membiarkan rasio utang terhadap PDB negaranya naik hingga 50% jika pemerintahannya dapat meningkatkan pendapatan pajak, Financial Times melaporkan, mengutip seorang penasihat dekatnya.

Saudara laki-laki dan penasihat Prabowo, Hashim Jojohadikusumo, mengatakan kepada Financial Times dalam sebuah wawancara di London bahwa Indonesia dapat mempertahankan peringkat peringkat investasinya bahkan jika rasio utang terhadap PDB naik menjadi 50%.

“Idenya adalah untuk meningkatkan pendapatan dan meningkatkan tingkat utang,” kata Hashim dalam artikel tersebut.

“Kami tidak ingin menaikkan tingkat utang tanpa meningkatkan pendapatan,” kata Hashim, sambil menunjuk pada “pajak, cukai, royalti dari pertambangan dan bea masuk”.

Tim ekonomi Prabowo di Jakarta menolak berkomentar untuk wawancara ketika dihubungi oleh Reuters pada hari Kamis.

Timnya sebelumnya membantah pemberitaan media bahwa Prabowo berencana menaikkan rasio utang menjadi 50% PDB dari 40%. Mereka kemudian mengatakan bahwa presiden yang akan datang akan terus beroperasi berdasarkan aturan fiskal yang ada.

Berdasarkan aturan tersebut, defisit anggaran pemerintah harus sebesar 3% dari PDB dan rasio utang terhadap PDB tidak boleh melebihi 60%.

Kekhawatiran atas rencana pinjaman yang diajukan oleh Prabowo membebani harga obligasi dan rupee pada bulan lalu, sehingga membantu mendorong mata uang tersebut ke level terendah dalam empat tahun terhadap dolar.

Selama kampanye, Prabowo mengatakan ia ingin meningkatkan tingkat utang publik, sambil berjanji untuk meningkatkan rasio pajak-PDB dari saat ini 10% menjadi 16%. Dia akan menjabat pada bulan Oktober.

Majalah Tempo melaporkan awal pekan ini bahwa Prabowo telah membentuk sebuah komite untuk mencari cara menghilangkan defisit fiskal dan batas atas rasio utang terhadap PDB untuk membiayai janji kampanyenya. Penasihat fiskalnya mengatakan kepada Reuters bahwa dia tidak mengetahui adanya diskusi untuk menghilangkan kesenjangan fiskal dan plafon utang.

($1 = 16.235 rupee)

(Laporan Ananda Theresia dan Gayatri Suryo; Editing oleh John Mayer)