JAKARTA (ANTARA) – Perusahaan energi milik negara PT Pertamina (Persero) mendukung target Indonesia mencapai nol emisi bersih pada 2060.
Indonesia meningkatkan target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 31,89 persen melalui upaya sendiri dan 43,20 persen dengan bantuan internasional melalui dokumen Kontribusi yang Ditentukan secara Nasional (NDC) yang diperbarui.
“Dalam hal pengurangan emisi, Pertamina telah menetapkan target pengurangan emisi sebesar 30 persen pada tahun 2030, dari baseline 2010 kami,” kata Direktur Utama dan CEO Pertamina Nikke Vidyawati dalam diskusi panel pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP27) di Sharm El Syekh. , Mesir, Minggu.
Pada tahun 2021, Pertamina telah berhasil menurunkan emisi GRK sebesar 7,4 juta metrik ton setara karbon dioksida, atau 29,09 persen dibandingkan baseline 2010.
Penurunan emisi ini dicapai dengan mengurangi emisi non-konvensional dari proses yang digunakan untuk pasokan bahan bakar dan gas ke pelanggan sebesar 69,7 persen, menggunakan peralatan yang lebih efisien yang termasuk dalam program efisiensi energi, berkontribusi 13,9. persen, 16,2 persen dan menggunakan energi dari sumber rendah karbon yang berkontribusi pada fungsi lain.
Berita Terkait: Pertamina bekerja sama dengan mitra internasional untuk mencapai tujuan NZE
Untuk mencapai aspirasi net zero, Pertamina telah mengembangkan strategi holistik melalui dua pilar, yaitu dekarbonisasi operasi bisnis dan pengembangan bisnis hijau baru; Selain mengembangkan standar penghitungan karbon yang telah diakui oleh peraturan nasional dan internasional dan menerapkan harga karbon internal Pertamina, menciptakan sistem keberlanjutan yang mengawasi bisnis Pertamina berada di jalur yang benar untuk tujuan dan pemangku kepentingan Net Zero Roadmap. Keterlibatan yang sepenuhnya mendukung tujuan dan komitmen NZE nasional
Target tersebut didukung oleh strategi investasi jangka panjang perusahaan. CAPEX keseluruhan Pertamina untuk inisiatif bisnis hijau hingga tahun 2060 diperkirakan sekitar US$40 miliar untuk biofuel, sumber energi terbarukan, CCS/CCUS, ekosistem baterai dan EV, bisnis hidrogen dan karbon.
Vidyavathy menambahkan, Pertamina mengakselerasi pertumbuhan bisnis hijau melalui rantai nilai yang terintegrasi penuh dari hulu hingga hilir.
“Pertamina berkomitmen untuk mendukung komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai net zero pada tahun 2060 atau lebih awal. “Sebagai perusahaan energi, Pertamina memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi pilar pencapaian net zero emisi di Indonesia, berdasarkan prinsip terjangkau dan berkeadilan,” pungkasnya.
Berita Terkait: Pengembangan Energi Hijau Pertamina Kurangi Pemanasan Global: Ahli
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala