Pertamina Group, salah satu perusahaan energi terkemuka di Indonesia, telah menetapkan tujuan untuk mencapai emisi nol bersih untuk Lingkup 1 dan 2 pada tahun 2060. Dalam Bisnis Ramah Lingkungan Baru.
Salah satu mekanisme utama dekarbonisasi adalah transisi dari listrik berbasis fosil ke energi terbarukan. Pertamina EBT (Energi Baru dan Terbarukan) memainkan peran kunci dalam inisiatif ini, memimpin instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Fotovoltaik di wilayah operasional dan kantor Pertamina Group.
“Pertamina EBT berperan sebagai motor penggerak transformasi energi di lingkungan Pertamina Group. Fokus utama kami dalam mengembangkan energi hijau memberikan kontribusi yang signifikan terhadap upaya dekarbonisasi Pertamina, khususnya dalam penyediaan listrik berbasis energi hijau,” kata Dicky Septriadi, Sekretaris Perusahaan, Pertamina EBT.
Berkat komitmen Pertamina yang tak tergoyahkan untuk menurunkan emisi, kapasitas terpasang PLTS dalam negeri mengalami lonjakan yang signifikan, mencapai 28,6 MWp pada akhir tahun 2022, meningkat 267% dibandingkan tahun sebelumnya. Kemajuan ini menghasilkan pengurangan emisi sekitar 7.316 ton setara CO2, yang merupakan penurunan 38% dari tahun sebelumnya.
Tercatat, Pertamina telah berhasil menggelar PLTS di lebih dari 20 titik dalam grupnya, yang meliputi operasi hulu migas, kilang, terminal BBM, terminal LPG, DPPU, perkantoran dan perumahan. Selain itu, Pertamina EBT secara aktif mendukung inisiatif dekarbonisasi di SPBU, memasang PLDS rooftop di 332 SPBU Pertamina, dengan total kapasitas sekitar 1,7 MW.
Selain upaya dekarbonisasi, Pertamina EBT berada di garis depan inisiatif untuk menciptakan bisnis baru. Hal ini berkontribusi untuk mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2060. Ini termasuk mengembangkan ekosistem baterai dan kendaraan listrik, teknologi hidrogen bersih, dan bisnis penangkapan karbon. Pertamina EBT sangat berkomitmen untuk mempercepat transisi energi Indonesia dan menjunjung tinggi praktik yang bertanggung jawab melalui penerapan prinsip-prinsip ESG (Environment, Social and Governance) yang kuat.
“Kami berdedikasi untuk mempercepat adopsi energi hijau dan mendorong transisi energi tidak hanya untuk Pertamina, tetapi untuk seluruh negara Indonesia,” tegas Tiki Septriadi. Dengan Pertamina EBT sebagai garda terdepan, Pertamina Group siap mengambil langkah signifikan menuju masa depan energi yang berkelanjutan dan bersih.
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala