Perang Ukraina: Beberapa orang terluka akibat rudal Rusia yang menargetkan Kiev

Sebuah bangunan tiga lantai di Kiev telah rusak parah, kata para pejabat Ukraina, dan kota tersebut kembali diserang oleh Rusia.

Mereka menambahkan, dua rudal balistik berhasil dicegat, namun tujuh orang terluka akibat puing-puing yang berjatuhan.

Ledakan terdengar di seluruh ibu kota Ukraina, dan kepulan asap terlihat membubung di timur.

Walikota mendesak warga untuk segera berlindung karena serangan itu terjadi tanpa peringatan.

Beberapa saat sebelum ledakan, Angkatan Udara Ukraina memperingatkan melalui pesan di Telegram bahwa sebuah rudal sedang terbang menuju kota tersebut.

Serangan semacam ini jarang terjadi tanpa adanya peringatan serangan udara.

Walikota Kiev Vitali Klitschko menulis di saluran Telegramnya: “Ledakan di ibu kota. Segera ke tempat perlindungan!”

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba memposting video online yang diduga memperlihatkan anak-anak sekolah berlari ke tempat penampungan.

Komandan angkatan udara negara tersebut mengatakan bahwa Rusia menembakkan dua rudal balistik dari Semenanjung Krimea, yang dianeksasi Moskow, namun pertahanan udara berhasil mencegat rudal tersebut.

Setelah serangkaian ledakan, puing-puing rudal berjatuhan di distrik Pechersky, tidak jauh dari pusat kota Kiev, dan beberapa wilayah lainnya.

Ini adalah serangan ketiga yang dilancarkan Rusia terhadap Kiev dalam lima hari.

Laporan terbaru mengatakan Sepuluh orang Di antara mereka ada seorang gadis remaja yang terluka. Dua orang dibawa ke rumah sakit.

Oksana, seorang warga Kiev, mengatakan dia sedang bekerja ketika dia pertama kali mendengar sirene serangan udara, yang diikuti dengan suara ledakan.

“Sebelum saya bisa melakukan apa pun, ledakan pertama terjadi, dan terjadilah awan debu, menghancurkan mobil, jendela, semuanya,” katanya kepada AFP.

Warga lainnya, Roman, mengatakan kepada BBC: “Ledakan yang sangat keras terjadi segera setelah sirene dibunyikan di ibu kota.”

Duta Besar AS untuk Kiev, Bridget Brink, mengatakan di media sosial bahwa Rusia menggunakan rudal hipersonik untuk menyerang ibu kota Ukraina.

Dia menambahkan bahwa “tidak ada waktu yang bisa disia-siakan” karena Ukraina saat ini membutuhkan bantuan Amerika, mengacu pada paket bantuan militer senilai $60 miliar yang telah ditahan di Kongres AS.

Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan serangan itu sekali lagi menunjukkan bahwa Ukraina membutuhkan sistem pertahanan udara yang lebih baik daripada sekutunya.

“Ini berarti keamanan bagi kota-kota kita dan menyelamatkan nyawa manusia. Kita semua di dunia, yang menghormati dan melindungi kehidupan, perlu menghentikan terorisme ini,” kata Zelensky dalam sebuah postingan di media sosial.

Serangan terbaru terhadap Kiev terjadi setelah Ukraina mengatakan pihaknya menyerang dua kapal pendarat, pusat komunikasi dan infrastruktur lain yang digunakan oleh armada Rusia di Laut Hitam di lepas pantai Krimea pada hari Minggu.

Staf Umum Ukraina mengatakan kapal Yamal dan Azov hancur.

Namun, BBC tidak dapat memverifikasi klaim Ukraina mengenai kerusakan pada kapal tersebut, yang dirancang untuk mendaratkan pasukan dan peralatan langsung ke darat tanpa memerlukan tempat berlabuh atau dermaga.

Beberapa hari terakhir telah terjadi peningkatan serangan udara oleh kedua belah pihak, sementara Rusia mengalami kemajuan yang lambat dalam menguasai beberapa wilayah di timur negara tersebut.

Semalam terjadi serangan pesawat tak berawak di Odessa dan Mykolaiv di Ukraina selatan, yang menghantam infrastruktur energi dan menyebabkan beberapa daerah tanpa listrik.

Sementara itu, kota Kharkiv dekat perbatasan Rusia masih mengalami pemadaman listrik sebagian setelah serangan Rusia menghancurkan semua gardu induknya pada hari Jumat.