Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Biner Salak berkapasitas 15 MW milik Star Energy Geothermal di Indonesia diharapkan mulai beroperasi secara komersial pada akhir tahun 2023.
PT Pareto Energi Terbarukan (BREN) melalui anak perusahaan Energi bintang adalah panas bumi Pihaknya menargetkan selesai dan mulai beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Biner Salak berkapasitas 15 MW pada akhir tahun 2023.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI/BEI), perseroan mengumumkan proyek tersebut kini telah mencapai penyelesaian mekanis dan progresnya secara keseluruhan mencapai 95,3%. Yang perlu dilakukan sekarang hanyalah menghubungkan pembangkit listrik ke jaringan transmisi dan menyalakannya.
Pada tahun 2021, Ormad dikontrak untuk memasok dan mendirikan pembangkit listrik untuk proyek tersebut. Pembangkit listrik tersebut awalnya dijadwalkan untuk mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2022, namun ditunda meskipun ada jaminan bahwa proyek tersebut berjalan sesuai rencana.
BREN kini menjadi perusahaan publik setelah melakukan penawaran umum perdana sebanyak 4.015.000.000 saham dengan harga Rp 780 per saham. IPO tersebut mengalami kelebihan permintaan sebanyak 135 kali, dan BREN berhasil menghimpun dana sekitar Rp 3,13 triliun (sekitar USD 198 juta).
Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan, dana hasil IPO akan digunakan untuk membayar pinjaman kepada Bangkok Bank PCL dan membeli pembangkit listrik tenaga panas bumi di Pulau Jawa. CEO BREN Hendra Sotjipto Tan mengatakan IPO ini akan memungkinkan BREN berekspansi ke teknologi terbarukan lainnya, tidak hanya panas bumi.
Selanjutnya, perusahaan sedang melakukan rencana restrukturisasi pembangkit listrik tenaga panas bumi Salak yang ada dengan target peningkatan kapasitas sebesar 7,2 MW, kata rilis tersebut. Hal ini akan dilakukan dengan mengganti teknologi pembangkit listrik dan peralatan pendukungnya dengan teknologi yang lebih modern. Direncanakan akan beroperasi pada akhir tahun 2025.
BREN berkomitmen untuk melanjutkan pekerjaan eksplorasi di dua prospek di Indonesia – Hamiding di Maluku Utara dan Sekinkao di Lampung. Star Energy saat ini sedang melakukan studi eksplorasi panas bumi awal di lokasi tersebut.
Sumber: Perita Sadhu
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala