Bagikan artikelnya
Elon Musk resmi meluncurkan Starling di Indonesia.
Pengusaha teknologi ini berada di Bali untuk menghadiri Konferensi Air Dunia, dan para menteri Indonesia telah bekerja sama untuk meluncurkan layanan internet di pulau Dewata.
Indonesia adalah negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, dan sekitar 6.000 di antaranya berpenghuni. Starlink kini tersedia untuk pembelian di seluruh Indonesia, termasuk Bali.
Pada acara peluncuran hari Minggu, Musk bergabung dengan para pemimpin pemerintahan dalam memperjuangkan manfaat layanan Internet satelit Departemen Kesehatan negara tersebut, serta pengembangan bisnis dan pendidikan.
Peluncuran Starlink akan membantu menghadirkan konektivitas internet bahkan hingga wilayah paling terpencil dan terputus di Indonesia.
Dengan paket perumahan bulanan mulai dari Rp750.000, namun tetap memerlukan layanan premium, para pemimpin sangat antusias dengan bagaimana peningkatan pilihan konektivitas akan membantu meningkatkan perekonomian Indonesia.
Meskipun pembicaraan tentang pulau-pulau terpencil dan tidak terhubung di Indonesia memunculkan gambaran tentang terumbu karang yang tidak berpenghuni di sekitar Raja Ampat, pulau-pulau di Indonesia yang tidak terhubung dan terpencil sebenarnya lebih dekat dengan rumah kita.
Meskipun daratan Bali memiliki Wi-Fi dan data seluler yang tersebar luas dan dapat diandalkan, Nusa Penida dianggap sebagai ‘titik hitam’ pada peta konektivitas.
Ini adalah permasalahan yang sudah lama ingin diatasi oleh para pemimpin ketika Indonesia mematikan 3G dan fokus pada ketersediaan layanan 5G secara luas, dimana 4G sudah tersedia di banyak wilayah.
Pada peluncuran Starlink di Bali pada Minggu sore, Penjabat Bupati Klungkung I Nyoman Gendrica menyambut baik penyedia layanan baru tersebut dan mengucapkan terima kasih atas dampak layanan tersebut terhadap masyarakat lokal dan pengembangan pariwisata di Nusa Penida. Pulau.
Gendrica mengatakan, “Dengan dua pertiga wilayah Kabupaten Klangung berada di Kepulauan Nusa Penida, kami bersyukur akses layanan melalui internet semakin mudah.”
Beliau secara khusus menyebutkan bagaimana Starlink akan membantu menghadirkan fasilitas penting seperti Puskesmas Bungbungan secara live dan online. Starlink juga telah diluncurkan di dua puskesmas, satu di Bali dan satu lagi di Pulau Aru, Maluku yang terpencil.
Musk mengatakan kepada wartawan, “Kami memfokuskan acara ini pada manfaat yang akan diberikan oleh Starlink dan konektivitas ke pulau-pulau terpencil.”
Ia menambahkan, “Saya pikir sangat penting untuk menekankan pentingnya konektivitas internet, betapa hal ini dapat menyelamatkan nyawa.
Pemimpin teknologi ini melanjutkan, “Ketika Anda memiliki akses ke Internet, Anda dapat mempelajari apa saja. Namun jika tidak ada koneksi internet, belajar menjadi sangat sulit. Jika Anda memiliki barang dan jasa yang ingin dijual ke seluruh dunia, meskipun berada di desa terpencil, kini Anda dapat melakukannya melalui koneksi internet. Jadi Anda bisa membawa banyak kemakmuran [remote] komunitas.”
Para pemimpin di Bali berkomitmen untuk memastikan kecepatan Wi-Fi diseimbangkan di seluruh negeri sesegera mungkin. Pada bulan Januari, Penjabat Bupati Gendrica mengatakan kepada wartawan, “Saya berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini. Karena masalah sinyal dan internet itu krusial.
Ia menambahkan, “Saya berusaha membangun komunikasi dengan berbagai pihak yang terlibat di pusat untuk membantu kami menyelesaikannya.”
Salah satu masalah terbesar konektivitas di Nusa Penida adalah terbatasnya sinyal telepon. Oleh karena itu, tidak ada akses data seluler atau pilihan konektivitas broadband.
Pj Gubernur Jenrica menjelaskan, “Kedepannya kami akan mengundang pihak-pihak terkait untuk duduk bersama kami. Selanjutnya kita akan menuju Nusa Penida. Permasalahan ini kini sudah menjadi kebutuhan mendasar sehingga kita perlu bertindak cepat,” ujarnya.
Gendrica sangat senang karena Starlink memilih Puskesmas Pungbangan di Nusa Penida sebagai salah satu penerima manfaat pertama di Indonesia.
Wisatawan yang mengunjungi Nusa Penida harus menyadari bahwa koneksi Wi-Fi dan akses data seluler tersedia, meskipun kecepatannya lambat dan terkadang tidak dapat diandalkan.
Untuk pengiriman pesan, email, dan media sosial paling dasar, koneksinya baik-baik saja; Bagi para digital nomad yang membutuhkan koneksi kuat untuk beban kerja yang lebih intensif menggunakan internet, pulau utama Bali adalah tempat yang dapat digunakan sebagai pusat kerja dan Benita untuk mematikan dan memutuskan sambungan.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala