Tempo.co, Jakarta – Food loss dan food waste dikelola di bawah Badan Pangan Nasional atau PABANAS. Deputi Bidang Rawan Pangan dan Gizi BKPM, Nyodo Suwikyo, mengatakan, setiap orang Indonesia bisa menghasilkan hingga 150 kg sampah makanan per orang. Dengan jumlah penduduk sekitar 276 juta jiwa, triliunan rupiah terbuang sia-sia untuk sampah makanan.
“Kalau bisa dicegah, tentu akan efektif mengatasi kerawanan pangan dan gizi,” kata Niotto saat ditemui di Jakarta, Jumat, 9 Desember 2019. Niotto mengutip data sisa makanan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PAPENAS).
Niotto mengatakan food wastage dan food wastage mengancam ketahanan pangan Indonesia. “Karena jumlah (sisa makanan) tinggi. [Indonesia is] Kedua setelah Arab Saudi. Masyarakat harus diedukasi agar tidak membuang-buang makanan, ujarnya. Ini juga sebagai bentuk apresiasi bagi para petani yang berusaha menghasilkan pangan.
Dikatakannya, Papanas berkomitmen untuk mengurangi pemborosan pangan dengan meningkatkan sistem pengelolaan pangan nasional dengan program ‘Farm to Fork’. Tahun ini, Papanas mulai membeli tiga mobil pengantar makanan dan satu truk makanan untuk orang-orang yang membutuhkan. Proyek ini telah diluncurkan di Jakarta.
Papanas telah menjalin kerja sama dengan beberapa asosiasi ritel dan hotel—termasuk Hippinto—serta penggiat limbah makanan. Nyoto percaya bahwa pengelolaan sampah yang baik dapat mengatasi permasalahan banyak kabupaten/kota yang saat ini mengalami kerawanan pangan di Indonesia.
Riri Rahayu
Klik di sini untuk mendapatkan update berita Tempo terbaru di Google News
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala