Kupang, Nusa Tenggara Timur (Andara) – Dua dari tiga nelayan Indonesia yang diselamatkan Australia dalam kapal yang tenggelam di lepas pantai Pulau Basir di Laut Timor akan kembali ke Indonesia pada pekan ini, kata pejabat konsuler Indonesia di Darwin, Australia.
“Peluang kedua nelayan itu kembali ke Indonesia sangat besar karena kondisinya sudah membaik dan sudah pulih,” kata Julius Mada Kaka, koordinator hubungan diplomatik KBRI Darwin, Australia, kepada ANTARA. Ini hari Rabu.
Dia mencatat dua nelayan, Melki Giri dan Habel Kanuk, menderita penyakit Covit-19 selama perawatan di sana dan menghabiskan banyak waktu untuk pemulihan di Rumah Sakit Royal Darwin.
Dia mencatat bahwa nelayan Giri dan Kanuk, serta Ricky Balu, nelayan lain dari Kabupaten Rote Nadav di Kabupaten Nusa Tenggara Timur, telah diselamatkan setelah perahu mereka terbalik di laut.
Sembilan nelayan lagi di kapal masih hilang dan belum dihitung, kata pejabat konsulat.
Balu, yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Royal Perth di Australia Barat, mengatakan dia telah sadar kembali dan sedang dalam pemulihan di rumah sakit.
Meski ketiga nelayan tersebut pulih, Kaka mencatat bahwa Giri dan Kanuk lebih mungkin pulang lebih awal daripada Balu.
Dia membenarkan bahwa pejabat konsuler telah mengadakan pertemuan online dengan pejabat imigrasi, kelautan dan perikanan Australia serta dinas terkait untuk mengatur agar para nelayan dipulangkan ke Indonesia.
Karena penerbangan langsung antara Indonesia dan Australia belum dimulai, para pejabat sepakat bahwa para nelayan akan dikirim kembali ke Singapura dengan pesawat angkut sebelum tiba di Jakarta.
“Selama di Jakarta, nelayan yang diselamatkan ke Darwin, Australia, akan menjalani isolasi mandiri karena baru mendapat dosis vaksin COVID-19 pertama,” kata Kaka.
Berita Terkait: Sembilan nelayan hilang di lepas pantai Pulau Basir
Berita Terkait: Kemenkeu Cari Data Akurat Nelayan Kecil Untuk Penanggulangan Kemiskinan
Berita Terkait: PBNU berkomitmen untuk meningkatkan kemandirian sektor maritim
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala