Tokyo, 2 November 2022 – Mitsubishi Heavy Industries, Ltd. (MHI), dan PT. PLN Indonesia Power adalah anak perusahaan dari penyedia listrik milik negara di Indonesia PT. PLN (Persero) (PLN), kemarin menyimpulkan Memorandum of Understanding (MoU) untuk memulai tiga studi kelayakan untuk pembakaran bahan bakar rendah karbon bersama di pembangkit listrik yang dimiliki dan dioperasikan oleh Indonesia Power. Ketiga studi tersebut akan dilakukan bersama oleh Indonesia Power dan MHI, didukung oleh merek solusi daya Mitsubishi Power, dan akan membantu memajukan solusi untuk mempercepat dekarbonisasi sistem energi di Indonesia.
Studi pertama akan mengeksplorasi kelayakan teknis dan ekonomi co-firing 100% biomassa di Pembangkit Listrik Tenaga Batubara (PLTU) Suralaya. Studi ini akan mempertimbangkan berbagai aspek rantai pasokan biomassa termasuk penanganan, penyimpanan, transportasi dan konversi boiler.
Studi kedua, menggunakan PLTU Suralaya sebagai pabrik referensi, meneliti pembakaran bersama amonia yang dihasilkan oleh pabrik amonia yang ada di Indonesia. Area fokus tertentu adalah kelayakan untuk membangun rantai pasokan amonia biru dengan produksi dan transportasi dari pabrik amonia dan teknologi pembakaran bersama amonia untuk digunakan dalam boiler yang ada.
Studi ketiga akan menilai kelayakan teknis dan ekonomi dari hidrogen co-firing di turbin gas M701F di fasilitas Tanjung Priok Gas Turbine Combined Cycle (GTCC). Pembangkit MHI unit 2 menyelesaikan pembangunan sistem GTCC pada tahun 2019 sebagai bagian dari rencana PLN untuk membangun pembangkit 880 MW di bawah proyek Java-2.
Penandatanganan MoU dilakukan pada 1 November 2022 dalam acara Hari Transisi Energi yang diselenggarakan oleh PLN Group Indonesia. Acara ini akan menghadirkan lebih dari 250 pakar industri, perwakilan pemerintah, dan diskusi tentang inisiatif dan rekomendasi untuk mencapai komitmen Indonesia mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060. Para pemimpin bisnis hadir.
Osamu Ono, Senior Vice President, Asia Pasifik & India, MHI, Chief Regional Officer, mengatakan: “Selama lebih dari 50 tahun, MHI dan merek solusi energinya, Mitsubishi Power, telah membantu membentuk lanskap energi Indonesia, memainkan peran kunci dalam proyek energi. Negara. Perjanjian baru dengan Indonesia Power ini tidak hanya akan meningkatkan keandalan dan efisiensi fasilitas yang ada, termasuk pabrik Tanjung Priok yang kami bantu bangun, tetapi juga akan mengeksplorasi solusi inovatif yang diperlukan untuk memenuhi tujuan keberlanjutan lingkungan yang mendesak sambil melayani kebutuhan energi negara yang kritis.
Direktur Utama PT PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan: “Kami senang dapat memperdalam kemitraan kami dengan MHI untuk mendorong adopsi energi terbarukan dan bahan bakar yang lebih bersih, sehingga membantu mencapai transisi energi yang berkelanjutan di Indonesia. Perjanjian baru ini akan mendukung keberlanjutan pertumbuhan dan dekarbonisasi sektor energi negara Menggarisbawahi komitmen kami.
MoU baru ini dibangun di atas kerjasama yang sudah kuat antara MHI dan PLN di Indonesia. Sejak tahun 1971, merek solusi daya MHI telah mendukung Mitsubishi Power PLN dan Indonesia Power dengan solusi untuk pembangkit listrik di seluruh negeri, termasuk pembangkit listrik Tanjung Priok, Suralaya dan Grati. Baru-baru ini, pada bulan Maret tahun ini, MHI dan PLN, bersama dengan Institut Teknologi Bandung, menyiapkan proposal bersama tentang pembakaran bersama biomassa di pembangkit listrik termal di Indonesia dan mempresentasikan temuan mereka kepada pemerintah pusat.
Melalui MoU ini dan inisiatif berkelanjutan lainnya, MHI, dengan dukungan Mitsubishi Power, akan membantu mencapai target bersih nol emisi 2060 negara.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala