JAKARTA (ANTARA) – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menerima syarat Indonesia menjadi tuan rumah Forum Pertemuan Menteri Pertahanan (ATMM) ASEAN 2023 pada ATMM Retreat ke-9 ATMM Plus di Siem Reap, Kamboja pada Rabu, 23 November 2018.
Menteri mencatat bahwa ADMM Plus telah terbukti menjadi cara pembangunan yang efektif dan efisien bagi negara-negara anggota ASEAN, terutama dalam masalah keamanan masing-masing negara.
“Mekanisme ini digunakan sebagai ajang untuk bertemu, bertukar pandangan, bertukar pikiran dan menjalin komunikasi langsung yang meningkatkan mufakat dan kesepahaman antar kepala negara,” kata Menkeu dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Melalui ini, kata Subianto, ASEAN telah menunjukkan kemampuannya untuk berkontribusi pada ekonomi global dan pendekatan penyelesaian konfliknya adalah mencapai konsensus melalui dialog.
Berita Terkait: Menteri mendesak para pemimpin dunia untuk bersatu menghadapi krisis global
“Kami mencapai apa yang diinginkan rakyat kami, yaitu perdamaian yang diperlukan untuk kemakmuran,” katanya.
Dia memuji para mitra dialog ASEAN dan negara-negara karena partisipasi mereka merupakan bagian penting dari relevansi dan kredibilitas ADMM.
Diyakini bahwa konflik geopolitik saat ini harus dan harus diselesaikan melalui negosiasi, karena masalahnya tidak dapat diselesaikan melalui penggunaan kekuatan.
Berita Terkait: Komunikasi yang baik untuk menghentikan kesalahpahaman antar negara: Menteri
“Kita harus menyerukan kepada semua negara untuk menghormati kepentingan semua dalam konflik geopolitik. Kita harus menghormati kepentingan semua,” katanya.
Menurut Menteri Subianto, perdamaian dan kesejahteraan merupakan kepentingan inti dari semua negara yang saling berhubungan dan saling membutuhkan.
Dia mendesak semua anggota ASEAN dan negara mitra untuk melakukan segala upaya untuk memahami kepentingan dan keprihatinan negara lain, mengetahui bahwa semua negara memiliki tanggung jawab dan kewajiban utama untuk menjaga perdamaian.
Ia menyimpulkan, “Hanya melalui pengendalian diri, kompromi dan pengertian kita dapat mewujudkan impian masing-masing bangsa kita untuk mencapai perdamaian dan kemakmuran. Tanpa perdamaian tidak ada kemakmuran. Oleh karena itu, kita akan makmur bersama.”
Berita Terkait: Menteri Subianto puas dengan kerja sama dengan Amerika Serikat di bidang pertahanan
Berita Terkait: Kementerian menunjuk Anhan sebagai pusat pelatihan darurat kesehatan
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala