Bariaman: Ribuan orang berbondong-bondong ke kota pesisir di Indonesia bagian barat pada hari Minggu untuk menyaksikan bentrokan antara tokoh-tokoh mitos yang dihias sebelum dilempar ke laut dalam ritual berusia berabad-abad.
Lusinan pria mengarak sosok bersayap dua berbentuk kuda melintasi kota Bariyaman di pulau Sumatera, membuat lalu lintas terhenti di pusat kota saat festival yang dikenal sebagai Tabuk dimulai.
Patung setinggi 12 meter itu bergoyang dan sengaja bertabrakan saat dibawa ke pantai terdekat sebelum dilempar ke ombak untuk mengikuti musik latar band klasik.
Meski festival ini berakar pada Asyura, pengamat Rico Putra menilai perayaan Tabuk “seru”. “Dari apa yang saya lihat di pantai… rasanya seperti sebuah kegembiraan dan kemenangan yang disambut baik,” kata Rico.
Asal muasal festival ini didatangkan ke india bagian barat oleh para pejuang Muslim Syiah dari India di bawah kekuasaan Inggris pada abad ke-19. Ritual tersebut secara singkat mendramatisir Pertempuran Karbala.
Sosok-sosok tersebut meniru pertempuran Buraq pada abad ke-7, makhluk mirip kuda bersayap yang sering digambarkan berkepala manusia yang diyakini membawa jenazah Imam Husain ke surga.
Sekitar satu juta praktisi Syiah tinggal di negara ini, dan meskipun serangan terhadap komunitas tersebut jarang terjadi, para pengikutnya menghadapi penganiayaan. Karena tampaknya memiliki akar Syiah, Tabuk kini mendatangkan wisatawan dari Indonesia dan luar negeri dan menjadi salah satu daya tarik utama kota ini.
Diposting pada 22 Juli 2024 subuh
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala