Jakarta, 1 Mei (ANN): Polda Sumut dan lembaga konservasi sumber daya alam menangkap lima orang karena menjual orangutan yang terancam punah secara ilegal di Tele Serdang.
Para tersangka, termasuk seorang wanita berusia 17 hingga 20 tahun, ditangkap saat melakukan transaksi di kompleks perumahan Semara Asri di Berkat Sai Duan.
Semuanya dari Pinchai.
“Orangutan berumur empat bulan harganya 23 juta rupee [US$ 1,583]Juru bicara Polda Sumut Hadi Wahudi mengatakan pada hari Jumat.
Hadi mengatakan, penangkapan tersebut merupakan bagian dari investigasi khusus cybercrime Sumut atas penjualan orangutan melalui media sosial.
Menurut tersangka, orangutan tersebut berasal dari sebuah hutan di Aceh Timur, Provinsi Aceh.
Panut Hadisiswoyo dari Orangutan Information Center (OIC) yang berbasis di Medan mengatakan, masih ada kebutuhan anak orangutan sebagai hewan peliharaan di pasar lokal.
“Harga pasar untuk anak-anak ini berkisar antara Rp 10 juta hingga 25 juta,” kata Banu kepada The Jakarta Post.
Untuk memiliki anak, pemburu sering membunuh ibu mereka. OKI telah mencatat pembunuhan orangutan berusia dua tahun tahun ini.
Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) telah mengakui Orangutan Sumatera Daftar Merah sebagai “pada dasarnya terancam punah”, dengan hanya 13.400 yang tersisa, menurut OKI.
Pada bulan Januari, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan membuka pusat penyelamatan di Kabupaten Langat Sumatera Utara untuk menampung orangutan yang diselamatkan dari upaya penyelundupan satwa liar.
Sumatran Rescue Alliance (SRA) seluas 10 hektar didirikan sebagai bagian dari kerjasama antara Pusat Konservasi Sumber Daya Alam dan OKI provinsi Sumatera Utara dan Aceh, menggantikan perkebunan kelapa sawit yang lama.
Pada saat pembukaan, pusat memiliki dua orangutan, serta empat siamang aktif, siamang larva, 14 Xiamang dan beruang madu – semua spesies yang dilindungi. – Jakarta Post / ANN
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala