JAKARTA (ANTARA) – Indonesia mengikuti Latihan Pertukaran Gabungan Gabungan (JCET) Flash Thunder Iron 2024 antara personel elit Komando Pasukan Katak (Kopaska) angkatan laut dan US Navy SEAL.
Berdasarkan siaran pers TNI Angkatan Laut (TNI-AL), latihan militer gabungan tersebut rencananya akan berlangsung pada 8-29 Juli 2024 di Surabaya dan Citubondo, Jawa Timur.
Sebagai persiapan latihan bersama, TNI Angkatan Laut (TNI-AL) memberikan dukungan operasi udara kepada personel dan peralatan TNI Angkatan Laut AS di Pangkalan Udara Angkatan Laut Juanda di Chitorjo, Jawa Timur.
US Navy SEAL dan perlengkapannya tiba pada hari Jumat, 5 Juli, dengan menggunakan pesawat penumpang Dornier 328 yang mendarat di Juanda, kata Kolonel Dani Achnisundani, komandan Pangkalan Udara Angkatan Laut Juanda.
Pangkalan Udara Angkatan Laut Juanda berkomitmen mendukung TNI-AL dan Angkatan Laut AS untuk menyukseskan operasi Flash Thunder Iron 2024, ujarnya.
Flash Thunder Iron 2024 merupakan latihan gabungan antara personel Kopaska Indonesia dengan rekan-rekannya dari Grup 1 Laut, Udara, dan Darat (SEAL) Angkatan Laut AS.
Latihan ini diadakan setiap tahun setelah perundingan Dialog Keamanan Bilateral AS-Indonesia (USIBIDD) dan Pasukan Operasi Khusus (SOF) pada tahun 2022.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme angkatan laut Indonesia dan AS serta meningkatkan interoperabilitas antar angkatan laut kedua.
Mirip dengan Flash Thunder Iron 2023, personel yang berpartisipasi pada tahun 2024 akan dilatih di berbagai bidang seperti pemeliharaan korban tempur taktis, pertempuran jarak dekat, operasi bawah air, dan latihan profil misi penuh.
Dalam latihan militer Indonesia-AS baru-baru ini, Marinir Indonesia dari Batalyon Pengintai Amfibi Korps Marinir 1 (YONDIFIP) dan Marinir Amerika Serikat menyelesaikan serangkaian latihan pengintaian dan infiltrasi dalam rangka Latihan Bersama ‘Reconnaissance Exchange’ (Reconnex) 2024.
Kedua unit melakukan latihan terakhir pada 8-10 Mei 2024, termasuk latihan navigasi jarak jauh dan penetrasi profil misi penuh.
Panglima Angkatan Laut (Donbassmar) 1 Brigjen Umar Farooq menegaskan kelanjutan latihan gabungan antara pasukan Marinir Indonesia dan AS setelah Reconex 2024.
Selama acara tersebut, pasukan pengintai amfibi dari kedua negara berlatih menyusup ke wilayah musuh, menetralisir sasaran, menyelamatkan sandera dan memberikan bantuan medis serta evakuasi korban.
Selain itu, prajurit dilatih navigasi jarak jauh dan teknik penetrasi lintas permukaan dengan menggunakan perahu karet (seridar).
Berita terkait: TNI-AU dan RAAF melakukan latihan pengawasan udara bersama di Bali
Berita terkait: Banyak negara yang menjadikan Indonesia sebagai panutan: Menteri Pertahanan
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala