Indonesia yang lebih optimis
Meskipun ada keuntungan keamanan dan ekonomi yang bisa diperoleh dari perpindahan modal, langkah tersebut juga menandai munculnya Indonesia yang lebih optimis.
Negara-negara anggota ASEAN cenderung mewaspadai perilaku seperti itu, baik oleh China atau anggotanya sendiri, karena khawatir hal itu dapat berdampak negatif terhadap keseimbangan hubungan regional yang rapuh. Namun kekhawatiran tersebut tampaknya tidak berdasar mengingat Indonesia tidak mengambil sikap agresif dalam pelaksanaan kebijakan luar negerinya sejak tahun 1960-an.
Namun, Project Nusantara masih dalam tahap awal dan mengalami penundaan termasuk pandemi Covid-19. Dan ada pertanyaan untuk membiayai usaha raksasa ini.
Indonesia mendekati Jepang namun kini dikabarkan akan beralih ke negara-negara Timur Tengah termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. China juga berdiri sebagai mitra potensial, kata Gubernur Kalimantan Timur, Indonesia Terbuka untuk investasi asing, termasuk Beijing, akan membantu membangun infrastruktur di ibu kota barunya. Prospek tersebut menimbulkan tantangan lain yang perlu dicermati oleh Indonesia.
Rahul Mishra adalah Dosen Senior di Institut Asia-Eropa, Universitas Malaya, Malaysia. Peter Brian M Wang mengajar di Institut Nasional Administrasi Publik, cabang pelatihan Layanan Publik Malaysia. komentar ini muncul lebih dulu Blog Lowy Institute, The Translator.
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala