JAKARTA (ANTARA) – Kementerian Perindustrian mendukung pengembangan Silicon Valley Indonesia sebagai bagian dari upaya percepatan transformasi digital di sektor manufaktur dengan mendorong ekosistem Industry 4.0 dan Society 5.0.
“Melalui Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI) 4.0, Kementerian Perindustrian menjalin kerjasama dengan berbagai pihak,” kata Arus Gunawan, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Mereka membangun ekosistem digital dengan konsep kemitraan dan kolaborasi antara pemerintah dan berbagai pihak seperti perusahaan swasta dan universitas, katanya.
Kawasan komersial bernama Correctio dibangun oleh PT Jababeka di Sikarang, Jawa Barat, dan diharapkan menjadi Silicon Valley Indonesia.
Gunavan mengatakan bahwa PIDI 4.0 telah berperan dalam meningkatkan ekosistem di Correctio dan memberikan fasilitas bagi startup lokal untuk mengembangkan bisnisnya.
“Kami akan mengejar kolaborasi antara startup dan mitra global untuk memanfaatkan pengalaman dan jaringan mereka dalam upaya berkontribusi pada ekosistem,” tambahnya.
Sementara itu, Tirta Wisnu Permana, Direktur PIDI 4.0 dan Kepala Pusat Pelatihan Tenaga Kerja Industri BPSDMI Kementerian Perindustrian, mengatakan PIDI 4.0 bekerja sama dengan fablab Jababeka pertama di Indonesia yang dibuka oleh PT Jababeka. Pada Maret 2021.
Fablab Jababeka merupakan fasilitas pengembangan Industri 4.0 di Kawasan Industri Jababeka, sekaligus merupakan satelit dari PIDI 4.0.
Kemenperin mengapresiasi komitmen Zapapeka untuk berkolaborasi dan berkontribusi sebagai mitra industri pertama. Dan PIDI 4.0 muncul sebagai satelit.
“Melalui kesempatan ini, kami berharap para pelaku usaha dan start up lokal di wilayah Japabeka dapat menimba pengalaman dan pengetahuan untuk meningkatkan usahanya,” ujarnya.
Jababeka telah membuka akses bagi startup dan industri untuk terus mengembangkan dan menghasilkan inovasi dan solusi berbasis teknologi di Correctio, tambah Permana.
“Kami percaya Fablab Jababeka bersama PIDI 4.0 dan mitra industri lainnya dapat menciptakan startup yang hebat untuk memberikan solusi bagi industri terkait transformasi Industri 4.0 di kawasan Jababeka khususnya, dan secara nasional pada umumnya,” ujarnya. dikatakan.
Sementara itu, PT mengatakan beberapa fasilitas kelas dunia telah disiapkan untuk mendukung pengembangan Industry 4.0 dan Society 5.0 di area Correctio, antara lain sistem pendingin distrik, panel surya, pertanian perkotaan, fablab, data. kata Jababeka Sudeja Siddhartha Dharmono. hub dan pusat komando pintar dll.
Selain itu, kota ini juga telah dikembangkan berdasarkan Transit Oriented Development (TOD) untuk memfasilitasi aksesibilitas.
Menjadi kawasan industri terbesar di Asia Tenggara, Sikarang dipilih untuk pengembangan Correctio yang memiliki potensi besar untuk memajukan industri di tanah air.
“Kawasan ini juga memiliki desain tata kota berbasis TOD yang dapat dicapai dengan LRT, MRT, kereta cepat, bus Tamri, dan jalan tol yang mendukung kemudahan akses sosial bagi angkutan umum, pejalan kaki, dan pengendara sepeda,” kata Darmono.
Berita Terkait: Kementerian Perindustrian berinovasi untuk menarik investasi
Berita terkait: Telkom akan investasikan US$200 juta di Silicon Valley
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala