Postingan ini sudah dibaca 1065 kali!
‘Kuwait adalah pemain sentral dan demokrasi tertua di kawasan’
Kuwait City, 9 November: HE Lina Mariana, duta besar Indonesia untuk Kuwait, menggambarkan Kuwait sebagai “pemain sentral dan demokrasi tertua di kawasan”, menambahkan bahwa baik Kuwait dan Indonesia memiliki tujuan yang sama untuk membangun dan memelihara stabilitas dalam hubungan internasional. Laporan surat kabar Al-Qabas.
Hal itu disampaikannya dalam pidato yang disampaikannya di hadapan Menteri Perdagangan dan Perindustrian, Menteri Komunikasi dan Informatika Mazen pada acara yang digelar KBRI dalam rangka memperingati HUT RI ke-77. Al-Nahed dan rombongan diplomat dan anggota masyarakat, serta perwakilan budaya Indonesia berkunjung ke Kuwait.
Dubes Indonesia menambahkan, “Dengan ambisi yang sama, saya yakin akan bermanfaat bagi Kuwait dan Indonesia untuk memperluas kerja sama di luar lingkup bilateral dan memberikan dukungan tak henti-hentinya satu sama lain di forum global. Kuwait dan Indonesia 54 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 28 Februari 1968.
Ia melanjutkan, “Indonesia memiliki populasi lebih dari 275 juta orang, negara terpadat keempat di dunia dan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan lebih dari 17.000 pulau. Dia mengatakan negaranya akan menjadi tuan rumah KTT G20 di Bali pada 15-16 November dan akan memimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara tahun depan, menggunakan kesempatan itu untuk lebih mempromosikan perdamaian dan stabilitas di kawasan itu.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala