JAKARTA (ANTARA) – Jumlah peneliti bidang kesehatan Indonesia masih rendah, kata Kepala Badan Riset Kesehatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indi Darmayanti dalam diskusi online, Sabtu.
Indeks Inovasi Global menempatkan Indonesia pada peringkat 87 dari 132 negara.
Penelitian dan inovasi di bidang kesehatan sangat penting, terutama untuk membangun ketahanan sektor kesehatan pascapandemi, jika kebijakan didasarkan pada penelitian.
Hingga September 2022, jumlah peneliti di BRIN adalah 8.013 orang. Namun, jumlah peneliti di bidang kesehatan hanya 473 orang.
Mereka adalah peneliti dari Kementerian Kesehatan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Tenaga Atom Nasional (Batan), Kementerian Pertanian dan Kementerian Kelautan dan Perikanan. .
Pemerintah bertujuan untuk menciptakan 9.000 peneliti pada tahun 2045. Menurut Dharmayanthi, jumlah ini masih di luar dugaan.
“Di BRIN, kami telah mengundang sekitar 500 peneliti bergelar PhD agar mereka dapat mengikuti ASN (Instrumen Sipil Negara) di BRIN setiap tahun,” ungkapnya.
Menumbuhkan minat penelitian untuk menemukan penemuan dan solusi baru sangat penting, terutama setelah pandemi COVID-19, katanya.
Banyak anak muda Indonesia telah mengambil penelitian atau meningkatkan pengetahuan mereka setelah pandemi, katanya. Ketertarikan ini muncul dari keinginan untuk belajar tentang patogen dan tes PCR.
“Epidemi ini telah memberikan pelajaran yang sangat berarti, terutama di bidang sains, dan banyak peneliti kita yang saling berlomba untuk memecahkan epidemi dengan mengembangkan vaksin, diagnosa kesehatan, dan disinfektan,” katanya.
Berita Terkait: Makan makanan sehat untuk menjaga kesehatan jantung: peneliti BRIN
Berita Terkait: BRIN mempromosikan penggunaan antibiotik yang benar dan aman untuk kesehatan ikan
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala