Jakarta: Data terkini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia meningkat 255 persen antara 20 November hingga 17 Desember 2023, demikian laporan Antara.
Profesor Tjandra Yoga Aditama, mantan Direktur Penyakit Menular WHO untuk Asia Tenggara, membuat laporan tersebut berdasarkan analisis data yang diterbitkan WHO dalam versi 162.
Indonesia merupakan salah satu dari 36 negara di dunia yang terus melaporkan kasus baru rawat inap akibat COVID-19, ujarnya melalui pesan singkat, Rabu.
Menurut Aditama, data WHO menunjukkan peningkatan jumlah pasien rawat inap di Indonesia sebesar 255 persen. Dari semula 41 kasus, jumlahnya meningkat menjadi 149.
Secara umum, pendataan 36 negara, termasuk 12 negara atau Indonesia setara 33 persen, menunjukkan adanya peningkatan kasus rawat inap akibat Covid-19, kata profesor tersebut.
Laporan WHO baru-baru ini menunjukkan peningkatan kasus COVID-19 di ICU di Indonesia sebesar 500 persen, meski jumlah kasusnya relatif rendah, mencapai 18 kasus, kata Aditama.
Berdasarkan laporan WHO, Indonesia melaporkan jumlah kasus tertinggi di Asia Tenggara pada periode 20 November hingga 17 Desember dengan 3.725 kasus baru atau 1,4 kasus baru per 100 ribu penduduk, ujarnya.
Dibandingkan dengan negara lain, Thailand melaporkan 2.120 kasus baru, atau tiga kasus baru per 100.000 orang, meningkat 79 persen dari data 28 hari sebelumnya, katanya.
Dari segi kasus kematian, laporan WHO menyebutkan terdapat 12 kematian akibat COVID-19 di Indonesia pada periode yang sama, tanpa data pembanding dari 28 hari sebelumnya.
“Contohnya Thailand yang mencatat 16 kematian akibat Covid-19 pada periode 20 November-17 Desember, meningkat 220 persen dibandingkan 28 hari sebelumnya,” kata Aditama.
Aditama yang juga merupakan dokter paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 saat ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti menurunnya imunitas masyarakat secara umum, kesenjangan vaksinasi terkini, dan situasi saat ini, serta peningkatan pergerakan masyarakat di akhir tahun.
“Peran varian baru seperti JN.1 dalam meningkatkan kejadian Covid-19 masih dipelajari. Namun sejak 18 Desember WHO telah menetapkan varian JN.1 sebagai varian of interest (VOI),” ungkapnya.
Aditama kemudian mengimbau masyarakat segera menyelesaikan vaksinasi Covid-19 dan menerapkan protokol kebersihan. – Bernama, Antara
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala