Perusahaan Marubeni (TYO: 8002) dan Eksplorasi Minyak Jepang (JAPEX) telah menandatangani perjanjian eksplorasi bersama dengan perusahaan energi milik negara Indonesia Pertamina akan melakukan penilaian kelayakan Bioenergi dengan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon (BECCS) di Sumatera Selatan, Indonesia.
Menurut laporan yang dirilis oleh JAPEX pada hari Senin, studi ini akan fokus pada pabrik pulp dan ladang minyak di dekatnya yang dioperasikan oleh Tanjungenim Lestari Pulp and Paper (TEL), anak perusahaan Marubeni di Indonesia.
Proyek ini bertujuan untuk menilai kelayakan penerapan teknologi BECCS dengan menangkap emisi karbon dioksida (CO2) dari boiler biofuel yang digunakan untuk pembangkit listrik mandiri di pabrik pulp.
CO2 yang ditangkap kemudian disuntikkan dan disimpan dalam akuifer koheren di ladang minyak Limau Utara, yang dioperasikan oleh Grup Pertamina di dekat fasilitas TEL.
Para mitra berharap dapat beroperasi pada tahun 2030, kata JAPEX.
BECCS dianggap sebagai teknologi emisi negatif penting yang dapat mencapai emisi CO2 negatif bersih.
Hal ini dianggap sebagai solusi yang menjanjikan untuk mengimbangi emisi dari industri yang sulit melakukan dekarbonisasi secara menyeluruh.
Terkait: Indonesia sedang menyelesaikan peraturan CCS untuk memperkuat upaya aksi iklim
Teknologi ini saat ini sedang dalam transisi dari tahap demonstrasi ke komersialisasi percontohan.
Program BECCS skala komersial yang sukses yang dihasilkan dari penelitian ini akan mewakili inisiatif perintis di lapangan, kata JAPEX.
Setelah memprioritaskan strategi ramah lingkungan dalam strategi pengelolaan sementara GC2024, Marubeni melihat penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) sebagai peluang besar untuk mengatasi perubahan iklim dan meningkatkan nilai perusahaan.
Dengan menjajaki peluang bisnis baru melalui studi ini, perusahaan asal Jepang tersebut bertujuan untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
Demikian pula, JAPEX berkomitmen untuk mempromosikan proyek-proyek netral karbon dan negatif karbon secara global.
Melalui inisiatif seperti studi ini, perusahaan berupaya untuk tumbuh menjadi “perusahaan energi komprehensif” yang selaras dengan kebutuhan energi kontemporer dan meningkatkan nilai perusahaannya.
Baca selengkapnya: BECCS mendominasi pasar CDR Q2 2024 dengan rekor 4,3 juta ton
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala