JAKARTA (Antara) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlanga Hartardo mengundang Japan Overseas Infrastructure Investment Corporation for Transport and Urban Development (JOIN) untuk berpartisipasi dalam pengembangan kota pintar di ibu kota Nusantara (IKN).
“Kami percaya JOIN akan berkontribusi pada pengembangan sistem smart city di ibu kota baru kami di Kalimantan,” kata Hartardo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Airlangga mencatat, IKN akan menggunakan konsep Smart City, yang mengintegrasikan inovasi dalam pengembangan teknologi informasi baik infrastruktur keras maupun lunak, dengan visi “kota global untuk semua”.
“Termasuk sistem bangunan dan transportasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” kata Hartardo.
Hartardo menjelaskan, IKN akan menjadi kota ideal yang dapat menjadi model bagi pengembangan dan pengelolaan kota-kota di Indonesia dan dunia.
Selain itu, merupakan simbol identitas nasional, kota berkelanjutan di dunia, dan penggerak perekonomian Indonesia di masa depan.
“Sumber daya energi berkelanjutan dan infrastruktur digital merupakan bagian integral dari pembangunan perkotaan modern dan kota pintar,” katanya.
Selain itu, Hartardo mengajak perusahaan untuk bergerak di sektor energi terbarukan dan ekonomi digital di Indonesia saat menerima kunjungan dari Takuma Hatano, anggota direksi John, di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta. .
JOIN adalah dana investasi infrastruktur yang didanai oleh sektor swasta Jepang di bawah Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT). Saat ini, JOIN mengoperasikan tujuh proyek di Indonesia, dengan nilai total sekitar 28,6 miliar yen atau setara dengan 62,3 juta dolar AS.
Ketua Komisi IKN Bambang Susandono sebelumnya mengatakan pasar untuk pembangunan beberapa fasilitas di ibu kota baru Indonesia, Nusantara (IKN), akan dimulai pada Agustus 2022.
Kewenangan tersebut siap mengakomodir kepentingan pihak-pihak yang berkepentingan untuk turut serta menyediakan fasilitas kesehatan dan pendidikan serta kebutuhan sehari-hari di wilayah IKN 1A atau wilayah pemerintahan pusat Nusantara.
Susantono mengatakan dalam siaran pers pada hari Rabu bahwa pasar juga akan mulai terdengar ketika pekerjaan infrastruktur, termasuk bangunan besar, dimulai pada bulan Agustus.
Pekerjaan infrastruktur meliputi konsolidasi lahan, pembukaan lahan dan akses logistik.
Oleh karena itu, infrastruktur dan bangunan utama akan ditingkatkan sepenuhnya pada tahun depan.
Selain itu, pembangunan fasilitas penunjang juga akan dilakukan, mulai dari fasilitas kesehatan dan pendidikan, pertokoan yang menyediakan kebutuhan sehari-hari dan pusat hiburan.
Menurut Susantono, pengembangan Nusantara menjadi kota layak huni ditargetkan selesai pada 2024.
Dia menginformasikan bahwa ekosistem perkotaan yang lengkap akan dibuat yang akan mencakup pendidikan, kesehatan dan fasilitas sehari-hari dan fasilitas yang terhubung dengan pusat rekreasi.
Berita Terkait: IKN menyelenggarakan pelatihan kerja untuk penduduk setempat
Berita terkait: Ibukota baru tidak menahan pembangunan: Menteri Lahadalia
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala