Nusa Dua, Bali (Antara) – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi mengatakan pemerintah Indonesia telah membuka pintu kerjasama untuk memajukan kesejahteraan manusia di kawasan Asia Tenggara.
“Pemerintah Indonesia menyambut baik setiap inisiatif dan terbuka untuk kerja sama yang lebih kuat di masa depan,” kata Menkeu saat pembukaan ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) 2023 di Nusa Dua, Kabupaten Padung, Bali, Minggu.
Saat ini, Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya menghadapi tantangan serius dalam upaya mengentaskan kemiskinan, ujarnya. Potensi resesi global, perubahan iklim dan faktor geopolitik menjadi kendala utama dalam upaya pengentasan kemiskinan.
“Untuk menghadapi tantangan tersebut, kita perlu mengembangkan agenda yang tangguh, berkelanjutan, inklusif, dan adaptif untuk mengatasi potensi krisis dan bencana yang tidak terduga,” katanya.
Menteri mengatakan bahwa pemerintah harus menjadikan ketahanan pangan sebagai fokus utama dengan memperkuat skema jaminan sosial dan subsidi, terutama untuk kelompok miskin dan rentan seperti penyandang cacat, lanjut usia, anak-anak dan perempuan.
Lebih lanjut, lanjut dia, penguatan sektor usaha juga perlu dilakukan melalui jaring pengaman riil dan finansial.
Menurut Effendi, pada 2020 negara-negara ASEAN sudah berhasil menekan angka kemiskinan ekstrem hingga lima persen. Terlebih lagi, banyak negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand telah sepenuhnya menghapuskan ini.
Tren positif menunjukkan bahwa pemerintah ASEAN lebih berkomitmen untuk memberantas kemiskinan dan memberikan standar hidup yang lebih baik bagi rakyatnya.
“ASEAN dapat dilihat sebagai tonggak panduan untuk mengambil langkah-langkah yang lebih baik dan menyusun strategi selanjutnya dalam upaya pengentasan kemiskinan,” ujarnya.
Selain itu, menteri menegaskan kembali bahwa pemerintah telah menjadikan pengentasan kemiskinan ekstrem sebagai salah satu prioritas utamanya. Kondisi ini terdapat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
“Atas nama pemerintah Indonesia, saya ingin menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para ibu dan ibu di sini, para pembicara dan seluruh peserta yang telah bersedia berbagi ilmunya di forum ilmu ASCC ini,” ujarnya.
BERITA TERKAIT: KTT ASEAN Percepat Labuan Bajo: Presiden
Berita terkait: Menkeu cek kesiapan transportasi untuk KTT ASEAN
Berita terkait: AECC ke-22 bahas peran ASEAN dalam menyikapi dinamika geopolitik
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala