Pemerintah Indonesia berencana memperluas akses bebas visa bagi wisatawan dari 20 negara sebagai bagian dari upaya meningkatkan kunjungan wisatawan dan merangsang pertumbuhan ekonomi melalui pariwisata.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengusulkan inisiatif ini dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, sementara negara tersebut berencana untuk menarik total $12,9 miliar dari sektor pariwisata di tahun mendatang, menurut VisaGuide.World.
Presiden telah mendesak kami untuk menyelesaikan daftar negara yang memenuhi syarat untuk skema ini pada akhir bulan ini dan mengirimkannya untuk disetujui.
Sembilan anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tidak termasuk dalam skema ini dan mendapatkan manfaat dari pengaturan bebas visa sebagai bagian dari integrasi regional.
Kami fokus untuk menarik wisatawan yang menghabiskan lebih banyak waktu di Indonesia dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal.
Menurut laporan Jakarta Globe, dari total 20 negara yang dipertimbangkan, total ada 18 negara yang telah dialokasikan, termasuk Australia, India, Tiongkok, Korea Selatan, Inggris, Amerika Serikat, Prancis, dan Qatar. , Jerman, Uni Emirat Arab, Belanda, Arab Saudi, Jepang, Taiwan, Rusia, Selandia Baru, Italia, dan Spanyol.
Dua kursi sisanya disediakan untuk negara-negara Timur Tengah.
Negara-negara ini mewakili gelombang besar wisatawan ke Indonesia. Selain itu, kami mengamati adanya arus masuk dana yang signifikan dari banyak negara Timur Tengah, khususnya untuk tujuan investasi.
Negara ini menyambut banyak pengunjung sebelum virus corona dan varian barunya menyebar. Pada tahun 2019, Indonesia menyambut lebih dari 16 juta wisatawan internasional, dan negara ini telah membuka pintunya bagi banyak wisatawan.
Sejak Januari hingga Oktober tahun ini, tercatat total 9,49 juta kunjungan di Indonesia, meningkat 124,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Langkah terbaru ini mengikuti langkah serupa yang dilakukan oleh negara-negara seperti Thailand dan Malaysia, yang telah membebaskan visa bagi pelancong dari India dan Tiongkok.
Selain itu, Indonesia memperkenalkan skema Golden Visa pada bulan September untuk menarik orang. Program Visa Emas memungkinkan orang asing memperoleh izin tinggal di negara ini, asalkan mereka berkontribusi secara finansial dan memenuhi persyaratan yang diperlukan.
Untuk mendapatkan tempat tinggal, orang internasional perlu menginvestasikan sejumlah uang.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala