Pada 17 Agustus, Duta Besar Indonesia Visnu Edi Pratiknio menjadi tuan rumah resepsi di ballroom Hotel Hilton minggu lalu untuk menandai ulang tahun ke-76 kemerdekaan Indonesia dan pembentukan hubungan diplomatik dengan Namibia.
Menyambut sebagai Tamu Kehormatan, Wakil Menteri Hubungan Internasional dan Kerjasama Geneli Matundu, beliau memperkenalkan tema perayaan HUT RI yaitu ‘Indonesia Depresi, Indonesia Tumbuh’.
Duta Besar mengatakan tema tersebut menggarisbawahi sikap teguh negara saat orang Indonesia bergerak maju di jalan yang menantang menuju masa depan yang lebih baik.
Pratiknio menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk Namibia selama satu tahun, menyoroti hubungan abadi Namibia dan Indonesia.
“Selama tiga dekade, Indonesia dan Namibia telah mengembangkan kemitraan dan persahabatan berdasarkan kepentingan bersama dan saling menghormati,” katanya.
“Negara kami memiliki ikatan politik yang kuat dan berbagi kesamaan dalam isu-isu internasional seperti perdamaian dan keamanan, hak asasi manusia, dekolonisasi, pembangunan berkelanjutan dan perubahan iklim,” katanya.
“Kedua negara kita bertekad untuk terus berperan aktif dan kreatif dalam mendukung kepentingan negara berkembang dan dalam meningkatkan kerjasama Selatan-Selatan melalui Strategic Partnership of New Asia and Africa.”
Menggambarkan Namibia dan Indonesia sebagai mitra daripada saingan, Pratiknio mengatakan hubungan perdagangan antara negara-negara tersebut belum mencapai potensi penuh.
Epidemi Pemerintah-19 semakin mengurangi volume perdagangan antara kedua negara, katanya.
Indonesia memiliki populasi lebih dari 270 juta, terbesar keempat di dunia, dan Namibia telah menyatakan keyakinannya bahwa mereka akan segera dapat mengekspor apolone, kepiting dan lobster dari Luderitz ke negara asalnya.
KBRI baru-baru ini mengadakan forum di kota pesisir untuk menjajaki peluang bisnis antara kedua negara.
Indonesia dan Namibia telah menandatangani sejumlah perjanjian bilateral, termasuk di bidang pertanian, perikanan, sumber daya kelautan, dan pariwisata.
“Hubungan bilateral antara Namibia dan Indonesia sangat baik, tetapi kita perlu menggali lebih jauh potensi besar kedua negara kita, terutama di bidang pertanian, perumahan, pariwisata, perdagangan, pembangunan infrastruktur, logistik dan pendidikan,” katanya. .
“Namibia dan Indonesia memiliki kepentingan bersama, yang ditunjukkan dengan diberikannya kunjungan bebas visa selama 30 hari kepada semua warga negara Namibia yang bepergian ke Indonesia pada tahun 2018, setelah itu Namibia menarik dukungannya untuk Indonesia.”
Meskipun epidemi telah mengurangi kerja sama teknis beberapa negara, dia berterima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia atas potensi beasiswa KNB yang ditingkatkan.
“Namibia aktif terlibat dalam berbagai program pelatihan dan hibah di Indonesia, termasuk keuangan mikro, budidaya dan pertanian,” katanya.
“Kami berterima kasih kepada Indonesia karena melanjutkan upaya kami untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan warga Namibia untuk berkontribusi positif bagi pembangunan negara kami.”
Acara resmi diakhiri dengan snack untuk kedua kepala negara dan dilanjutkannya hubungan persahabatan kedua negara. Para tamu undangan disuguhkan dengan contoh masakan Indonesia dan dihibur oleh pertunjukan tradisional Kolintang dan Dari Biring hingga penghujung malam.
– [email protected]; MarthaMukaiwa di Twitter dan Instagram; marthamukaiwa.com
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala