JAKARTA (Antara) – Indonesia berencana mengusulkan pembentukan “Center of Excellence” (COE) untuk mengatasi masalah air yang dipicu oleh perubahan iklim pada Forum Air Dunia ke-10, kata Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Center of Excellence merupakan respon terhadap perubahan iklim yang kita hadapi secara global saat ini, kata Indra S., Juru Bicara Kementerian PUPR. Hal itu diungkapkan Admavijdaja saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.
Ia menggarisbawahi bahwa Indonesia akan fokus pada penguatan kerja sama Selatan-Selatan untuk mendukung pengembangan COE.
Dia mencatat bahwa COE bertujuan untuk bertukar tips dan wawasan dengan negara-negara di Dunia Selatan untuk mengidentifikasi solusi yang lebih baik terhadap berbagai masalah terkait air seperti banjir dan gangguan sungai akibat letusan gunung berapi.
Atmawidjaja kemudian menyebut Sabo Training Center di Kecamatan Slaymat, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai kemungkinan untuk menjadi bagian dari COE.
Ia mengatakan bahwa dengan mengembangkan lebih lanjut Pusat Pelatihan Sabo, Yogyakarta dapat menjadi pusat bagi negara-negara selatan untuk mempelajari langkah-langkah pengelolaan sumber daya air dan membangun ketahanan terhadap perubahan iklim.
“Kami berharap Center of Excellence ini bisa segera terwujud segera setelah World Water Forum (WWF) terselenggara. Kami berharap Centre of Excellence ini bisa hadir dalam waktu satu tahun setelah WWF,” ujarnya.
WWF 2024, yang dijadwalkan pada 18-25 Mei di Bali, akan membahas empat tema: ketahanan air, air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana alam.
Pemerintah Indonesia telah mengundang 43 duta besar dan empat organisasi internasional ke Forum Trilateral edisi ke-10 yang diperkirakan akan dihadiri oleh sekitar 50.000 delegasi dari berbagai negara.
Selama Forum, yang akan mengangkat tema “Air untuk Kemakmuran Bersama”, para delegasi akan mempunyai kesempatan untuk berpartisipasi dalam 244 sesi, yang akan menghasilkan dukungan kuat bagi pembentukan Pusat Unggulan untuk Ketahanan Air dan Iklim.
Selain itu, sesi ini diharapkan diakhiri dengan penerapan pendekatan Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (IWRM) di pulau-pulau kecil dan peringatan Hari Danau Sedunia.
Berita terkait: Indonesia mengusulkan proyek senilai US$9,6 miliar di WWF
BERITA TERKAIT: Lebih dari 5.000 petugas polisi melindungi Forum Air Dunia di Bali
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala