Beberapa negara dalam Kelompok 20 ekonomi utama mengutuk agresi Rusia terhadap Ukraina dan menyerukan diakhirinya perang selama pembicaraan tingkat menteri di Indonesia, tuan rumah mengatakan dalam pernyataan terakhirnya Minggu pagi.
Pertemuan dua hari para menteri keuangan dan gubernur bank sentral di pulau wisata Bali berakhir tanpa pernyataan bersama karena perbedaan pendapat dengan Rusia terkait perang.
Tetapi Barat menekan Rusia untuk melakukan serangan militer, menuduh Moskow terlibat dalam ekonomi global dan teknologinya atas tuduhan kejahatan perang yang dilakukan selama invasi.
“Banyak anggota sepakat bahwa pemulihan ekonomi global telah melambat dan menghadapi kemunduran besar sebagai akibat dari perang Rusia melawan Ukraina, yang dikecam keras, dan menyerukan diakhirinya perang,” kata Indonesia dalam deklarasi tersebut.
Jakarta, yang telah menyeimbangkan sikap kebijakan luar negeri yang netral dengan menjadi tuan rumah KTT G20 pada bulan November, mengganti pernyataan bersama dengan pernyataan ketua 14 paragraf yang tidak termasuk dalam spanduk forum dan mencakup dua bagian tentang perbedaan anggota.
“Salah satu anggota menyatakan pandangan bahwa sanksi memperburuk tantangan yang ada,” katanya dalam referensi yang jelas ke Rusia, yang telah membantah menyalahkan atas penurunan ekonomi global saat ini.
Tidak ada konsensus tingkat G20 tentang krisis pangan global yang diperburuk oleh invasi Rusia, yang mengancam jutaan orang di negara-negara berkembang dalam risiko kelaparan.
“Mayoritas anggota setuju bahwa ada peningkatan yang mengkhawatirkan dalam kerawanan pangan dan energi,” kata Indonesia.
“Banyak anggota siap untuk mengambil tindakan kolektif segera.”
Kegagalan itu terjadi seminggu setelah Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menarik diri dari pembicaraan G20 di Bali setelah mengkritik Moskow atas pernyataan bersama.
Rusia hanya mengirim satu wakil menteri ke pembicaraan keuangan, dan menteri keuangannya hampir pasti akan berpartisipasi.
Di bidang lain, semua anggota menegaskan kembali komitmen mereka untuk menerapkan perubahan undang-undang perpajakan internasional yang akan berlaku pada 2024, mengoordinasikan kebijakan untuk menahan pandemi COVID-19, dan mengatasi kenaikan inflasi dan perubahan iklim.
Pertemuan menteri keuangan G20 berikutnya akan diadakan di Washington pada bulan Oktober.
Baca selengkapnya:
Yellen bertemu Saudi, Australia, Afrika Selatan, Singapura: pejabat G20
Pembicaraan keuangan G20 berakhir tanpa pernyataan bersama: Pejabat
Orban Hungaria mengatakan Eropa ‘menembak dirinya sendiri di paru-paru’ atas sanksi Rusia
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala