Indonesia menjadi satu-satunya negara yang masuk dalam 20 besar negara dengan kinerja pelabuhan terbaik di Asia Tenggara, kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Bandjaitan.
Kita patut berbangga bahwa Indonesia menjadi satu-satunya negara yang masuk dalam 20 besar negara dengan kinerja pelabuhan terbaik di Asia Tenggara,” ujarnya dalam acara Green Port Awards 2022 bertajuk “Indonesia Menuju Pelabuhan Berkelanjutan Kelas Dunia” di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan, rekor Indonesia berdasarkan waktu tunggu rata-rata kapal peti kemas yang mencapai 24,9 jam.
“Posisi Indonesia berada di atas banyak negara maju seperti Italia, Perancis, Yunani, Jerman, Amerika Serikat, Rusia, Australia dan Kanada,” kata Menkeu.
Pandejaitan mencatat, capaian ini tidak lepas dari kerja keras pemangku kepentingan dan kementerian dan lembaga. Dia juga mengapresiasi kerja keras Kementerian Perhubungan, operator pelabuhan milik negara Belinto dan pemangku kepentingan lainnya.
“Saya masih ingat enam tahun lalu, kami masih diributkan dengan durasi seminggu. Sekarang mungkin 2-2,5 hari,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan, pencapaian ini merupakan hasil dari inisiatif digitalisasi yang digalakkan oleh pemerintah. Menurut Menkeu, digitalisasi di sektor pelabuhan telah memungkinkan peningkatan efisiensi untuk meningkatkan penerimaan negara dan memperkecil peluang korupsi.
“Pengembangan konektivitas dan digitalisasi pelabuhan di Indonesia sudah berada di jalur yang tepat. Saya sangat senang dan bangga melihat upaya gabungan Kementerian Perhubungan, Belindo dan departemen lainnya. Ini akan terus kita tingkatkan,” yakinnya.
Berdasarkan data United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), Indonesia masuk dalam 20 besar dalam hal kinerja pelabuhan terbaik.
Data tersebut berdasarkan pergerakan rata-rata kapal peti kemas 1.000 GT ke atas pada semester pertama tahun 2022. Indonesia menempati urutan ke-9 di bawah Kanada, Australia, Rusia, AS, Jerman, Yunani, Prancis, dan Italia.
Untuk data yang sama, pada kategori rata-rata kedatangan kapal peti kemas, Indonesia berada di atas rata-rata pelabuhan di dunia. Lalu lintas pelabuhan global rata-rata adalah 20,1, dengan Indonesia mencapai 24,9.
Sementara rata-rata turnaround time kapal peti kemas meningkat 13,7 persen dibandingkan tahun 2020 dan 2021.
Sumber: ANTARA
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala