Jakarta. Indonesia akan membutuhkan ratusan miliar dolar AS selama dekade berikutnya untuk membangun bangunan ramah lingkungan guna mengurangi emisi karbon secara drastis dari sektor konstruksi, kata Menteri Keuangan Sri Mulyani pada hari Selasa.
Secara umum, bangunan ramah lingkungan berfokus pada pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan dengan menggunakan lebih sedikit air, energi, dan sumber daya alam lainnya, serta menggunakan energi terbarukan.
Asia Timur Pasifik dan Asia Selatan, yang merupakan rumah bagi separuh populasi perkotaan di dunia, akan membutuhkan investasi bangunan ramah lingkungan senilai $17,8 triliun pada tahun 2030, menurut laporan International Finance Corporation (IFC).
“Dibutuhkan sekitar $200 miliar selama 10 tahun ke depan untuk memenuhi kebutuhan investasi untuk bangunan berkelanjutan di Indonesia,” kata Sri Mulyani pada Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (AFMGM) di Jakarta, Selasa.
“Pemerintah harus bekerja keras menggunakan opsi pembiayaan untuk mendukung proyek pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Hal ini memerlukan solusi inovatif dan upaya bersama,” kata Menkeu.
Sektor bangunan dan konstruksi akan menyumbang 36 persen konsumsi energi global pada tahun 2020, dan juga bertanggung jawab atas 37 persen emisi karbon dioksida terkait energi. Menurut Sri Muliani, pada saat Indonesia menghadapi simpanan perumahan yang besar, properti residensial menghasilkan sekitar 17 persen emisi karbon global.
Indonesia mempunyai kekurangan perumahan sebanyak 12,71 juta jiwa, menurut data pemerintah. Permintaan perumahan juga diperkirakan akan meningkat karena jumlah penduduk Indonesia yang relatif muda. Berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, Gen Z (yang lahir antara tahun 1997-2012) merupakan 27,94 persen dari total penduduk Indonesia atau berjumlah 270,2 juta jiwa. Generasi milenial (lahir antara tahun 1981-1996) berjumlah 25,87 persen dari total penduduk Indonesia.
“Indonesia memiliki populasi yang relatif muda dan mapan [drive up] Permintaan perumahan di negara ini. … Generasi milenial menjadi kekuatan pendorong pertumbuhan kita, namun pada saat yang sama mereka lebih sadar akan hidup berkelanjutan dan mencegah dampak perubahan iklim,” kata Sri Mulyani.
Hipotek ramah lingkungan (green mortgage) – bank yang menawarkan suku bunga rendah untuk membeli rumah hemat energi – adalah salah satu cara untuk mengurangi emisi dalam sektor ini. Namun, hipotek ramah lingkungan (green mortgage) belum mendapat banyak perhatian di Indonesia. Sri Mulyani menambahkan: “KPR ramah lingkungan (green mortgage) … relatif baru di Indonesia meskipun kebutuhannya mendesak. Hipotek ramah lingkungan (green mortgage) belum menjadi tren umum dalam pembiayaan yang signifikan.
Target iklim NDC memerlukan lebih banyak investasi
Sri Muliani juga memaparkan kebutuhan investasi untuk mencapai tujuan iklim Indonesia secara keseluruhan.
Indonesia memutuskan untuk menetapkan target iklim yang lebih ambisius berdasarkan dokumen terbaru “Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional” (NDC) yang diserahkan kepada Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) tahun lalu.
Dalam dokumen NDC yang diperbarui, Indonesia pada awalnya bertujuan untuk mengurangi emisi sebesar 29 persen pada tahun 2030, namun negara tersebut memutuskan untuk meningkatkan target pengurangan tersebut menjadi 31,89 persen. Mereka juga bersedia menaikkan target pengurangan menjadi 43,2 persen jika mendapat bantuan dari negara lain.
“Untuk mencapai target NDC kami akan memerlukan investasi besar hingga $281 miliar pada tahun 2030. Investasinya diharapkan berasal dari investasi pemerintah dan swasta,” kata Sri Mulyani di forum yang sama.
Baca Juga: Perekonomian Indonesia Mencapai 5 Persen di 2023: Bank Sentral
Tag: Kata Kunci:
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala