Indonesia menggunakan kelebihan jet tempur dan mesin untuk mengisi lubang di lini depan pertahanan udaranya.
Menurut Menteri Pertahanan Bravo SubiantoSampai lebih banyak uang tersedia, pemerintah tidak punya pilihan selain membeli perangkat keras pertahanan bekas.
Dia menyebutkan kebutuhan mendesak untuk memperkuat kemampuan pertahanan udara Jakarta karena meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan.
Prabowo, Kamis Percaya diri Indonesia akan membeli 12 jet tempur Mirage 2000-5 dari Qatar senilai $792 juta
Langkah itu dilakukan saat negara itu menunggu pengiriman gelombang pertama jet tempur Rafale dari Prancis, yang tidak akan terjadi sebelum Januari 2026.
Mirage ditetapkan untuk menggantikan jet tempur ringan supersonik F-5 Indonesia, yang dinonaktifkan pada akhir 2005.
Mereka akan ditempatkan di pangkalan udara Subadio dekat tepi selatan laut yang disengketakan.
Kontrak mesin F-15
Selain jet tempur bekas, Indonesia juga pernah mengungkapkan rasa ingin tahu Dalam memperoleh surplus mesin jet F-15 dari Jepang.
Itu terjadi di tengah berita bahwa Tokyo mungkin harus membuang 200 mesin turbofan Pratt & Whitney yang diambil dari F-15 pensiunan Angkatan Udara Jepang.
Mesin, yang seringkali berusia 20 tahun, akan membantu Angkatan Udara Indonesia menggerakkan jet tempur F-16 yang sudah tua.
Penjualan tersebut akan mempromosikan modernisasi militer Jakarta sekaligus meningkatkan pengaruh strategis Jepang di wilayah tersebut.
Kesiapan tempur menurun
Menurut Kementerian Pertahanan Indonesia, kebutuhan untuk membeli lebih banyak jet tempur muncul karena banyak pesawat yang telah dilantik atau sedang dalam proses pensiun.
Banyak pesawat juga perlu ditingkatkan, dimodifikasi atau diperbaiki.
Jakarta sebelumnya mempertimbangkan untuk membeli Sukhoi SU-35 Rusia untuk menutup celah pertahanan udaranya, tetapi terpaksa membatalkan rencana tersebut karena masalah izin AS.
Sementara itu, negosiasi sedang dilakukan untuk membeli 36 jet tempur bermesin ganda McDonnell Douglas F-15EX dan peralatan terkait dari Washington seharga $14 miliar.
“Indonesia membutuhkan jet tempur yang dapat dikirimkan dengan cepat untuk mengimbangi kesiapan tempur TNI AU yang menurun,” jelas Kemlu.
“Penggemar budaya pop. Pengacau ramah hipster. Pakar media sosial yang menawan.”
More Stories
Indonesia mencari kesepakatan perdagangan senilai US$3,5 miliar di Forum Kerja Sama Negara-negara Afrika
Indonesia menangkap seorang pria yang menjual cula badak melalui media sosial
Indonesia akan meningkatkan perlindungan cuaca bandara dengan Vaisala